Syaikh Raed Shalah Nyatakan Mogok Makan Protes Perlakuan Di Penjara

Negev, 14 Shafar 1438/14 November (MINA) – Syaikh Raed Shalah, Kepala Gerakan Islam Palesina, telah menyatakan melakukan terbuka, memprotes perlakuan buruk pada dirinya di penjara Israel, dan upaya isolasi terhadap dirinya.

Syaikh Shalah, yang memimpin Gerakan Islam cabang utara di wilayah yang bersejarah, saat ini ditahan di penjara Ramon, Gurun Negev, selatan wilayah Palestina diduduki, demikian laporan International Middle East Media Centre (IMEMC) yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Senin.

Sipir Penjara Israel mengatakan Syaikh Shalah “adalah ancaman bagi keamanan Israel,” Oleh karena itu, pihaknya ingin menjaganya di sel isolasi, terutama karena ia adalah seorang tokoh berpengaruh.

Keputusan Syaikh Shalah ditegaskan oleh pengacaranya Mohamed Ighbariyeh. Sementara Ketua Komite Tahanan Palestina di Partai Joint Arab List, anggota Parlemen Israel (Knesset) Osama Saadi, mengecam tindakan keras Israel terhadap Syaikh Shalah di dalam dan di luar penjara.

“Tindakan opresif terhadap Syaikh Shalah saat ia berada di balik jeruji besi benar-benar tidak dapat diterima,” tegas Saadi.

Dia menentang larangan kunjungan yang diterapkan Israel kepada Syaikh Salah. Saadi mengungkapkan aksi solidaritas bersama Syaikh Shalah, mengatakan aksi adalah sah.

Dia menambahkan bahwa hukuman Israel yang ditujukan kepada Syaikh Shalah tak ada hubungannya dengan kebenaran dan keadilan, namun lebih merupakan perwujudan dari tindakan yang direncanakan Israel terhadap para pemimpin dan aktivis Palestina di wilayah Palestina yang didudukinya sejak 1948.

Dia mendesak Otoritas Pendudukan Israel segera menghentikan penganiayaan dan perlakuan buruk pada Syaikh Shalah, yang selalu lantang untuk membela Masjid dan rakyat Palestina.

Syaikh Shalah diculik oleh pasukan pendudukan Israel pada 8 Mei setelah Pengadilan Israel menjatuhkan hukuman sembilan bulan penjara atas tuduhan hasutan atas protes anti-pendudukan dalam khutbah Jumat yang dikenal sebagai khotbah Wadi Al-Jouz pada 2007 lalu.

Pada Oktober lalu pengadilan Israel menolak petisi yang diajukan oleh Pusat Hak Asasi Manusia Palestina Mezan untuk mengakhiri isolasi Syaikh Shalah ini.

Pada 16 November 2015, Otoritas Pendudukan Israel memasukkan Gerakan Islam di wilayah jajahan Israel dalam daftar hitam sebagai kelompok “terlarang”.

Perlu diketahui bahwa Syaikh Shalah berulang kali ditangkap dan dipenjarakan oleh Israel, selain menghadapi denda tinggi dan ditolak memasuki Masjid Al-Aqsha, di Kota Al-Quds, berkali-kali untuk periode waktu yang berbeda. (R05/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Sheikh Raed Salah Declares Hunger Strike

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.