Jakarta, MINA – Dai Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Syamsuddin Ahmad mengatakan bahwa seharusnya musliminlah yang lebih berhak mengunjungi pengungsi Muslim Rohingya yang terusir.
“Kenapa muslimin tidak mengambil pelajaran dari Paus? Seharusnya yang lebih berhak mengunjungi (Rohingya) adalah Muslim,” kata Syamsuddin saat berceramah di depan ratusan jamaah Masjid Nurul Jannah di Kelurahan Kapuk Muara, Kec. Penjaringan, Jakarta Utara, Ahad (3/12).
Hal itu ia sampaikan mengomentari kunjungan pemimpin tertinggi umat Katolik dunia Paus Francis beberapa hari lalu di Dhaka, ibu kota Bangladesh, yang menemui sejumlah pengungsi Muslim Rohingya.
Dalam ceramahnya, Syamsuddin mengisahkan sejarah Nabi Muhammad SAW yang juga mengalami tindakan pengusiran oleh para pemimpin kafir Quraisy pada masanya. Pengusiran juga dialami oleh rasul-rasul sebelumnya.
Baca Juga: Dr. Nurokhim Ajak Pemuda Bangkit untuk Pembebasan Al-Aqsa Lewat Game Online
Menurutnya, pengusiran yang ditawarkan oleh orang-orang kafir selalu memberi tawaran “ikutlah dengan kami.”
“Itulah yang ditawarkan oleh Abu Lahab dan raja-raja sebelumnya. Namun, Rasulullah SAW lebih memilih pergi hijrah ke Madinah,” katanya.
Dia menambahkan bahwa Nabi Muhammad tujuh tahun diusir ke Madinah hingga turun Al-Quran Surat Al-Fath yang menyatakan kemenangan bagi umat Islam.
Sebelumnya, pada Sabtu malam diadakan kajian tentang kesatuan umat Islam bersama dai Pondok Pesantren Al-Fatah Cileungsi, Bogor, Ali Farkhan Tsani (Ustaz Afta).
Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan
Ustaz Afta mengemukakan, beberapa dalil pokok dari Al-Quran, di antaranya QS. Ali Imran ayat 103, QS. Al-Anbiya ayat 25, QS. Asy-Syura ayat 13 dan ayat Al-Quran lainnya.
Dalam pembicaraan seusai kajian malam, Remaja Masjid setempat juga mengagendakan Training Dai Menulis Tausiyah secara berkala, yang dibina oleh Ali Farkhan Tsani dan Rudi Hendrik, keduanya Redaktur Kantor Berita MINA (Mi’raj News Agency). (L/RI-1/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Lewat Wakaf & Zakat Run 2024, Masyarakat Diajak Berolahraga Sambil Beramal