Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

SYEIKH SHABRI: MASJID AL-AQSHA GARIS MERAH UMAT ISLAM

Rana Setiawan - Ahad, 19 Oktober 2014 - 05:16 WIB

Ahad, 19 Oktober 2014 - 05:16 WIB

825 Views

shabri
Syeikh Ikrimah Shabri sedang menyampaikan khatib Jumat di Masjid Al-Aqsha. (Foto: IslamicInvitationTurkey.com)
Syeikh Ikrimah Shabri sedang menyampaikan khatib Jumat di Masjid <a href=

Al-Aqsha. (Foto: IslamicInvitationTurkey.com)" width="214" height="300" /> Syeikh Ikrimah Shabri sedang menyampaikan khatib Jumat di Masjid Al-Aqsha. (Foto: IslamicInvitationTurkey.com)

Al-Quds, 24 Dzulhijjah 1435/18 Oktober 2014 (MINA) – Kepala Dewan Tertinggi Islam di Al-Quds, Syeikh Ikrima Shabri memperingatkan, bahwa Masjid Al-Aqsa adalah garis merah dan tidak boleh diganggu dengan ancaman militer dan politik Israel.

Al-Aqsha adalah bagian akidah dua miliar muslim di seluruh dunia yang siap mengorbankan nyawa  demi-nya,” tegasnya saat menyampaikan khutbah Jumat (17/10) di Al-Aqsha sebagaimana dilaporkan Palestinian Information Center (PIC) yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA). Sabtu.

Imam dan Khatib Masjid Al-Aqsha itu mengutuk keras pembatasan sewenang-wenang Israel terhadap akses Muslim menuju kiblat pertama umat Islam itu selama beberapa pekan terakhir.

Dia mengatakan bahwa serangan sistematis ekstrimis yahudi dan pembatasan militer Israel di dalam dan sekitar Masjid Al-Aqsha tidak akan mendapatkan apa-apa bai Israel selain mengekspos penindasan dan ketidakjujuran.

Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024  

Sheikh Sabri memuji ketabahan jamaah Muslim Palestina dalam membela Masjid al-Aqsha di mana sejumlah besar jamaah telah melakukan penjagaan selama beberapa hari terakhir.

Saat ini, Al-Quds dan Al-Aqsha mengalami serangan gencar ekstremis Yahudi dan melewati fase yang paling berbahaya dari upaya yahudisasi masjid itu yang dilakukan Israel.

Dalam beberapa bulan terakhir, kelompok ekstremis Yahudi sering disertai dengan pasukan keamanan Israel berulang kali memaksa masuk kompleks Masjid Al-Aqsha.

Israel menduduki Al-Quds Timur dan Tepi Barat sejak 1967 pada saat Perang Timur Tengah. Kemudian menganeksasi Kota Al-Quds pada 1980, dengan mengklaim secara sepihak kota itu sebagai ibukota negara Yahudi, merupakan sebuah tindakan yang tidak pernah diakui oleh masyarakat Internasional.

Baca Juga: Al-Qassam Sita Tiga Drone Israel

Bagi umat Islam, Al-Aqsha merupakan situs paling suci ketiga di dunia juga kiblat pertama bagi mereka. Yahudi menyebutnya sebagai Temple Mount , mengklaim sebagai sinagog Yahudi terkemuka di zaman kuno.(T/R05/P2)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Parlemen Inggris Desak Pemerintah Segera Beri Visa Medis untuk Anak-Anak Gaza

Rekomendasi untuk Anda