Yerusalem, MINA – Imam Masjid Aqsa, Syekh Ikrima Sabri, mengatakan pemerintah Israel terus berupaya sekuat tenaga untuk membagi Masjid tersebut secara tempat dan waktu, dengan mengintensifkan serangan pemukim Yahudi ke halamannya dan mencegah akses jamaah Palestina.
Sheikh Sabri, yang dilarang memasuki Masjid Aqsa beberapa hari lalu, menganggap penyerbuan Masjid Al Aqsa oleh lebih dari 2.000 pemukim, yang dipimpin oleh menteri sayap kanan Ben Gvir dan Goldknopf, di bawah perlindungan polisi untuk memperingati “penghancuran kuil” sebagai serangan terhadap tempat-tempat suci dan “melewati semua garis merah.” Palestinian Information Center melaporkan.
“Para pemukim memanfaatkan “hari raya Yahudi” untuk memaksakan ketentuan baru di tempat suci tersebut,” tambahnya.
Ia lebih lanjut menjelaskan bahwa pemerintah Israel berupaya dengan segala cara yang mungkin untuk membagi Masjid secara tempat dan waktu, dengan mencegah jamaah Palestina memasuki Al Aqsa, sambil memfasilitasi serangan para pemukim.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Ia juga menunjukkan bahwa pendudukan Israel mengeksploitasi perang genosida di Jalur Gaza untuk mengambil kendali penuh atas tempat suci tersebut.
Syekh Sabri menekankan penyerbuan dan pelanggaran para pemukim tidak akan merubah ketentuan di Masjid Aqsa, dan orang-orang Yerusalem akan terus mempertahankan Masjid dan tempat-tempat suci mereka. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon