Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tadabur Tentang Kematian Sebagai Ibadah

Ali Farkhan Tsani - Senin, 7 Desember 2020 - 10:26 WIB

Senin, 7 Desember 2020 - 10:26 WIB

69 Views

Oleh : Hamidudin Sya’bani, Mahasiswa STAI Al-Fatah Cileungsi, Bogor

 

Kematian pasti berlaku untuk semua makhluk Allah yang bernyawa. Termasuk kita  sebagai manusia yang telah Allah lengkapi dengan kesempurnaan jasmani dan akal pikiran.

Allah berfirman di dalam ayat:

Baca Juga: [Hadist Arbain ke-5] Tentang Perkara Bid’ah

كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ الْمَوْتِ

Artinya: “Setiap yang berjiwa akan merasakan mati.” (QS Ali Imran/3: 185)

Kepercayaan orang yang beriman akan adanya kehidupan sesudah kematian menyebabkan dirinya akan selalu membuatnya senantiasa mengingat dan mempersiapkan Kematian. Orang orang beriman menyikapi kematian bukan hanya sekedar kepercayaan tapi juga dibarengi dengan persiapan untuk kembali kepada Rabbnya.

Dalam suatu ayat Al-Qur’an Allah SWT berfirman :

 وَمَا هَـٰذِهِ ٱلۡحَیَوٰةُ ٱلدُّنۡیَاۤ إِلَّا لَهۡوࣱ وَلَعِبࣱۚ وَإِنَّ ٱلدَّارَ ٱلۡـَٔاخِرَةَ لَهِیَ ٱلۡحَیَوَانُۚ لَوۡ كَانُوا۟ یَعۡلَمُونَ

Artinya : “Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.” (QS Al-Ankabut/29: 64).

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-4 ] Proses Penciptaan Manusia dan Takdir dalam Lauhul Mahfuzh

Kita mempersiapkan diri menghadapi kematian dengan segera bertaubat memohon ampunan dan rahmat Allah sebelum terlambat.

Jangan sampai kematian menghampiri diwarnai penyesalan yang sungguh terlambat.

Kematian itu milik semua makhluk Allah, manusia, hewan, tumbuhan termasuk bangsa malaikat dan setan semuanya akan merasakan apa yang namanya kematian.

Kematian pula yang membuat hubungan antara orang-orang yang dicintai dan yang mencintai terpisahkan. Karena kematian, seseorang harus meninggalkan harta benda yang begitu dicintai, begitu dibanggakan dan begitu diagungkan dan sejumlah harta benda yang diklaim adalah miliknya sendiri.

Baca Juga: [Hadist Arbain ke-3] Rukun Islam

Maka dari itu Allah kasih kita waktu, sebagai kesempatan untuk bertaubat kepadanya atas segala sesuatu yang telah salah kita lakukan dalam kehidupan ini. Begitulah mentadaburi kematian bisa menjadi lahan ibadah kita. (A/ham/RS2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-2] Rukun Islam, Iman, dan Ihsan

Rekomendasi untuk Anda

Tausiyah