Ramallah, MINA – Tahanan Palestina, Givara al-Namora, pada Rabu (4/8) menangguhkan mogok makan 21 harinya setelah mencapai kesepakatan dengan Layanan Penjara Israel (IPS), kata Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan dalam pernyataan hari itu.
Namora melakukan mogok makan sebagai protes atas penahanan administratifnya, Wafa melaporkan.
Komisi tersebut mengatakan, Namora menangguhkan mogok makannya setelah Layanan Penjara Israel sepakat membawanya ke pengadilan Israel pada Kamis (5/8).
Diperkirakan penahanan administratif Namora akan ditetapkan ke periode tertentu di samping janji bahwa periode penahanannya saat ini akan dikurangi dan menjadi yang terakhir.
Baca Juga: Banyak Tentara Israel Kena Mental Akibat Agresi Berkepanjangan di Gaza
Delapan belas tahanan tetap melakukan mogok makan. Ke-17 orang adalah tahanan administratif yang memprotes penahanan lama mereka tanpa tuduhan atau pengadilan dan berdasarkan apa yang disebut bukti rahasia, sedangkan yang ke-18 melakukan mogok makan untuk memprotes kurungan isolasinya.
Sudah sebanyak 40 tahanan administratif Palestina yang melakukan mogok makan sejak awal tahun untuk memprotes penahanan mereka. Sebagian besar telah memenangkan kebebasan mereka atau hukuman penjara mereka ditetapkan untuk berakhir pada tanggal tertentu, yang membuat mereka mengakhiri mogok makannya.
Saat ini ada 540 warga Palestina yang ditahan dalam penahanan administratif di Israel. (T/RI-1/RS3)
Baca Juga: Dipimpin Ekstremis Ben-Gvir, Ribuan Pemukim Yahudi Serbu Masjid Ibrahimi
Mi’raj News Agency (MINA)