Ramallah, MINA – Seorang tahanan Palestina yang telah melakukan mogok makan selama 27 hari untuk memprotes ditempatkannya ia di sel isolasi, pada hari Jumat (25/11) menangguhkan puasanya setelah mencapai kesepakatan dengan Israel, menurut Komisi Urusan Tahanan.
Juru bicara Komisi Hassan Abed-Rabbu mengatakan bahwa Samer Issawi menangguhkan mogok makan, setelah Layanan Penjara Israel (IPS) menyetujui permintaannya untuk memindahkannya dari sel isolasi Penjara Rimon ke Penjara Naqab, Wafa melaporkan.
Dia menjelaskan bahwa Issawi memulai mogok makan sebagai solidaritas kepada keluarga Palestina yang terbunuh oleh tembakan Israel dan mayatnya masih ditahan oleh Israel. Sebagai akibatnya, ia dipindahkan ke Penjara Rimon.
Issawi yang merupakan penduduk lingkungan Issawiya di Yerusalem Timur, pertama kali ditahan pada tahun 2003 dan dijatuhi hukuman 30 tahun penjara. Dia dibebaskan sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran tahanan pada 2011, tetapi ditahan kembali pada Juli 2012.
Baca Juga: Abu Ubaidah: Operasi Fedayeen di Tepi Barat Respons terhadap Agresi Zionis
Setelah penahanannya, Issawi memulai mogok makan selama 9 bulan sebelum mendapatkan kembali kebebasannya pada Desember 2013. Namun, dia kembali ditahan pada Juni 2014. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Biro Statistik Palestina: Populasi Gaza Turun 10% Sejak Genosida Israel Dimulai