Tahfiz Al-Fatah Mengukir Generasi Qurani dari Kota Batik Pekalongan

Pesantren Al-Fatah (Dok Panitia)

Oleh: Ali Farkhan Tsani, Redaktur Senior Kantor Berita MINA (Mi’raj News Agency)

Pekalongan terkenal dengan Kota Batik. Ratusan atau malah ribuan warga bekerja membatik di beberapa perusahaan, maupun di rumah-rumah. Berbagai ukiran terutama khas tangan-tangan lentur warga, membuat batik itu bernilai mahal kualitas ekspor.

Di salah satu sisi di pinggir Kali Pencongan, Kabupaten Pekalongan, berdirilah Ma’had Tahfiz Al-Quran, Al-Fatah namanya. Namun lembaga ini bukan mengukir batik seperti banyaknya warga di sekitarnya. Lembaga pendidikan berpusat di Masjid At-Taqwa ini mencoba mengukir generasi Qurani.

Tepatnya berada di Dusun Jrakasari RT 11 TW 4, Desa Pesanggarahan, Kec. Wonokerto, Kab Pekalongan, dengan jumlah santri 35 anak, 10 putera dan 25 puteri, serta pembimbing 3 guru.

Para santri berasal dari berbagai tempat, baik Pekalongan dan sekitarnya. Hingga Tegal, Batang, Semarang, Kediri, dan Tulung Agung.

Walau belum lama berdiri Pesantren Tahfiz ini, tapi prestasinya cukup bagus. Mulai tahsin, hafal 1 juz hingga 20 juz.

Bahkan cukup mengharumkan pemerintah daerah setempat dengan menjuarai Musabaqah Tahfiz Quran tingkat Kabupaten.

“Para santri melaksanakan program tahfiz penuh, adapun ujian mengikuti Paket B dan C,” ujar Imron At Thoha,S.IP., penangung jawab kegiatan.

Menurut Imron, yang juga Naib (Pimpinan) Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Niyabah Pekalongan, respon warga setempat sangat baik menyambut keberadaan pesantren tahfiz, yang umumnya dari kalangan dhuafa itu.

Santri Pesantren Tahfiz Pekalongan (Dok Panitia)

“Kini sedang dalam pembangunan gedung tahfiz dan perluasan masjid, dengan estimasi biaya sekitar Rp1,5 miliar,” lanjutnya.

Termasuk, peluasan masjid seluas 10 x 12 m2, lantai dua, untuk tempat ibadah utama, aktivitas sosial, diskusi berbagai permaslahan umat, tempat menuntut ilmu agama dan menghafal Quran.

Ia merasakan bantuan gotong-royong warga dalam pembangunan gedung tersebut, terutama waktu pengecoran malam hari, warga ramai-ramai membantu,” katanya.

Ia berharap, bagi yang berkenan menyalurkan infaq shadaqahnya, baik perorangan, perusahaan, maupun instansi Pemerintah Daerah, bisa dikirimkan melalui Bank Syariah Mandiri Cabang Pekalongan Nomor Rekening 71-080-48-195 a.n. Tahfidz Al-Quran Al-Fatah. Nomor telepon seluler 0856-4273-2728 atas nama Imron.

Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Niyabah Pekalongan sangat memperhatikan nilai-nilai persatuan dan kesatuan umat, kajian-kajian keislaman seperti Tafsir Al-Quran, kegiatan sosial kemasyarakatan seperti mengikuti kegiatan pelatihan kebencanaan Al-Fatah Rescue dan aktivitas Lembaga kepalestinaan Aqsa Working Group (AWG).

Tentu yang saat ini menjadi prioritas adalah menyelenggarakan Lembaga Pendidikan Pesantren Tahfiz Al-Quran. (A/RS2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.