Jakarta, MINA – Wakil Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Zainulbahar Noor mengatakan, di tengah hangatnya pembicaraan soal dana haji untuk infrastruktur guna meningkatnya kehidupan, masyarakat perlu sadar dan diingatkan bahwa sebenarnya zakat juga bisa memberdayakan umat.
“Zakat ini jelas, dikatakan bahwa zakat untuk urus kemiskinan, kami (Baznas) membantu untuk memberikan (zakat) kepada orang miskin itu mereka produktifkan, ini maksudnya pemberdayaannya,” katanya di Jakarta, Senin (7/8).
Zainul menambahkan, misalnya dana haji bisa didayagunakan untuk pembangunan infrastruktur, zakat juga sebenarnya ikut andil dalam membangun bangsa, mirip seperti pemberdayaan dari dana haji, tapi sedikit berbeda.
Baca Juga: Tumbangnya Rezim Asaad, Afta: Rakyat Ingin Perubahan
“Ya kalau misalnya nelayan untuk membuat pelelangan ikan tidak ada, siapa yang bantu mereka kelola ikan? akhirnya dibantu itu lah,” katanya.
Ia menambahkan, pemberdayaan zakat yang bisa digunakan untuk membangun infrastruktur lain misalnya untuk membangun gedung sekolah, jika ada banyak anak yang ingin sekolah tetapi tidak ada gedung maka dibuatkan sekolah.
“Kalau mau sekolah, kita kumpulkan anak miskim di satu tempat, misal 1.000 anak miskin kita beri mereka uang zakat ini, kita buat sarana sekolah, itu kan infrastruktur kan? Mereka belajar dengan uang zakat, kita bayar gurunya juga,” katanya.
Berdasarkan hasil penelitian Baznas sendiri, potensi zakat di Indonesia mencapai 90 triliun rupiah, namun penghimpunanya masih kurang maksimal, untuk Baznas sendiri pada tahun 2016 zakat yang dihimpun sekitar 5 triliun lebih.
Baca Juga: Resmikan Terowongan Silaturahim, Prabowo: Simbol Kerukunan Antarumat Beragama
Menurut Zainul, jika seluruh warga Indonesia membayar Zakat sebagaimana mestinya, dalam hal ini melalui Baznas sebagai lembaga amil pemerintah. Maka zakat yang dihimpun bisa mencapai ratusan triliun, dan sangat berpotensi memberdayakan umat yang penerimanya sesuai dengan 8 asnaf. (L/R08/RS2).
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Konflik Suriah, Presidium AWG: Jangan Buru-Buru Berpihak