Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak Perlu Bangga, Zionis! Neraka Sudah Siap Menerimamu

Bahron Ansori Editor : Widi Kusnadi - Selasa, 8 April 2025 - 16:19 WIB

Selasa, 8 April 2025 - 16:19 WIB

27 Views

Ilustrasi

SEJAK serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, konflik antara Israel dan Hamas telah memasuki fase yang lebih intens, terutama dengan dimulainya operasi darat oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di Jalur Gaza. Operasi ini bertujuan untuk menghancurkan infrastruktur Hamas dan menekan kemampuan militernya.​

Namun, operasi militer di lingkungan perkotaan seperti Gaza menghadirkan tantangan besar bagi IDF. Kepadatan penduduk dan kompleksitas medan perang, termasuk jaringan terowongan bawah tanah yang luas, membuat pertempuran menjadi sangat sulit dan berbahaya bagi pasukan Israel.

Seorang kolonel Israel mengungkapkan bahwa pertempuran di Gaza akan menjadi “neraka” bagi pasukan mereka, mengingat persiapan dan strategi pertahanan yang telah disiapkan oleh Hamas. ​

Data menunjukkan bahwa sejak dimulainya operasi darat pada 27 Oktober 2023, IDF telah kehilangan 471 tentara, dengan 1.952 lainnya mengalami luka-luka. Dari jumlah tersebut, 311 mengalami luka serius, 548 luka sedang, dan 1.093 luka ringan.

Baca Juga: Tanah yang Dirampas, Hak yang Diinjak, Dosa Historis Israel

Di sisi lain, serangan Israel telah menyebabkan korban jiwa yang sangat besar di pihak Palestina. Hingga Desember 2023, lebih dari 10.300 warga Palestina tewas, dua pertiga di antaranya adalah perempuan dan anak-anak. Selain itu, lebih dari 2.300 orang diyakini tewas tertimbun reruntuhan bangunan akibat serangan udara Israel. ​

Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, menyatakan bahwa Israel telah mengubah Gaza menjadi seperti neraka. Pernyataan ini disampaikan dalam pertemuan khusus Dewan Eksekutif WHO di Jenewa, Swiss, pada Desember 2023. ​

Situasi fasilitas kesehatan di Gaza sangat memprihatinkan. Dari 36 rumah sakit yang ada, hanya 13 yang masih beroperasi, itupun dengan kapasitas yang melebihi batas hingga 2-3 kali lipat. Perlengkapan medis, obat-obatan, makanan, air bersih, bensin, dan listrik semakin terbatas. Ratusan tenaga medis dilaporkan tewas akibat serangan Israel. ​

WHO juga melaporkan peningkatan signifikan dalam penyebaran penyakit menular di Gaza, termasuk hampir 130 ribu kasus infeksi pernapasan akut, lebih dari 94 ribu kasus diare, dan lebih dari 2.700 kasus cacar air. ​

Baca Juga: Cara Allah Menjawab Doa Kaum Muslimin untuk Menghancurkan Zionis Israel

Perintah IDF untuk memindahkan suplai medis dari Khan Younis ke gudang yang lebih kecil di Rafah dianggap sebagai pelanggaran berat terhadap hukum internasional dan hak asasi manusia. ​

Perang kota di Gaza tidak hanya menimbulkan korban jiwa dan luka-luka, tetapi juga menyebabkan kerusakan infrastruktur yang parah. Banyak bangunan hancur, menyebabkan ribuan warga kehilangan tempat tinggal dan mengungsi ke daerah lain yang dianggap lebih aman.​

Kompleksitas medan perang di Gaza, dengan jaringan terowongan yang luas, membuat IDF menghadapi tantangan besar. Masuk ke dalam terowongan berarti pasukan Israel harus berperang dalam kondisi yang sangat berbahaya dan rentan terhadap serangan mendadak dari pejuang Hamas.

Selain itu, serangan udara Israel yang terus-menerus telah menyebabkan kerusakan signifikan pada infrastruktur sipil, termasuk sekolah, masjid, dan fasilitas umum lainnya. Hal ini semakin memperburuk kondisi kemanusiaan di Gaza.​

Baca Juga: HAM Versi Amerika, Hak untuk Menindas yang Lemah

Komunitas internasional telah menyerukan gencatan senjata dan penyelesaian konflik melalui jalur diplomatik. Namun, hingga kini, upaya tersebut belum membuahkan hasil yang signifikan, dan pertempuran masih terus berlanjut.​

Situasi ini menunjukkan bahwa meskipun IDF memiliki kekuatan militer yang superior, pertempuran di Gaza menghadirkan tantangan yang sangat besar dan menimbulkan konsekuensi kemanusiaan yang serius bagi kedua belah pihak.

Neraka Menantimu, Zionis Yahudi

Zionis Yahudi, dengan segala keangkuhannya, mengira bahwa kekuatan militer, teknologi canggih, dan dukungan politik dari negara adidaya mampu menjamin eksistensinya di atas bumi. Mereka membombardir Gaza, membunuh anak-anak tak berdosa, membakar rumah-rumah, dan menodai tanah suci Al-Quds. Tapi sejarah dan wahyu Ilahi telah mencatat bahwa kezhaliman tak akan abadi. Neraka Jahannam telah dijanjikan bagi mereka yang menumpahkan darah tanpa hak dan menantang perintah Allah dengan kesombongan yang melampaui batas.

Baca Juga: ​Tarian Erotis Wanita Arab dan Derita Palestina

Dalam Al-Qur’an, Allah telah menyebutkan sikap keras kepala dan pengkhianatan Bani Israil secara berulang. Allah berfirman: “Dan mereka membunuh para nabi tanpa alasan yang benar…” (Qs. Al-Baqarah: 61). Kezaliman mereka bukan hal baru. Namun kini, mereka tidak hanya membunuh utusan Allah, tapi juga membantai umat Islam secara massal. Mereka menjadikan anak-anak Palestina sebagai target, menebar kematian melalui bom fosfor, memblokade makanan dan obat-obatan, dan menghancurkan masjid-masjid. Adakah yang lebih pantas menerima azab selain mereka yang menebar kebinasaan di bumi?

Neraka menanti para zionis bukan hanya karena kekejaman fisik mereka, tetapi karena kesombongan spiritual mereka—menganggap diri sebagai “bangsa pilihan Tuhan” padahal mereka telah mencampakkan wahyu dan bersekutu dengan setan dalam menindas umat manusia. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Tidak akan terjadi kiamat hingga kaum Muslimin memerangi orang-orang Yahudi…” (HR. Muslim). Hadis ini bukan seruan kekerasan buta, tetapi peringatan bahwa kezaliman yang mereka perbuat akan dibalas di dunia dan akhirat.

Setiap tangisan anak Palestina, setiap jenazah syuhada, dan setiap doa dari umat Islam menjadi saksi dan senjata yang lebih tajam dari peluru. Zionis boleh membanggakan teknologi Iron Dome mereka, tetapi mereka takkan bisa melindungi diri dari panah-panah doa di malam hari yang menembus langit. Ketika bumi berhenti bersaksi atas kejahatan mereka, neraka akan berbicara: “Apakah masih ada tambahan?” (Qs. Qaf: 30). Itulah saatnya keangkuhan mereka dibalas dengan kehinaan abadi.

Wahai zionis, jangan kau kira darah itu tak punya suara. Jangan kau kira kesenyapan dunia adalah kekuatanmu. Dunia bisa bungkam, tapi langit telah berseru. Neraka telah siap menyambutmu dengan azab yang pedih, sebagaimana firman Allah, “Maka rasakanlah (azab ini), karena kamu telah melupakan pertemuan dengan harimu ini. Sesungguhnya Kami telah melupakan kamu, dan rasakanlah azab yang kekal atas apa yang telah kamu kerjakan.” (Qs. As-Sajdah: 14). Tak perlu bangga, wahai zionis. Hari perhitunganmu akan tiba, dan neraka telah menunggumu.[]

Baca Juga: Ketika Dolar AS Jadi Alat Imperialisme Modern

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Amerika dan Imperialisme Modern, Dunia dalam Cengkeraman Dollar

Rekomendasi untuk Anda