Taliban: Pembicaraan Baru dengan AS Dimulai di Qatar

Doha, MINA – Putaran baru perundingan perdamaian antara Taliban dan Amerika Serikat (AS) dimulai Rabu (1/5) di Qatar, seorang pejabat kelompok pemberontak mengatakan, ketika pihak musuh mencari jalan untuk keluar dari perang terpanjang Amerika.

Pembicaraan ini menandai perundingan putaran keenam antara kedua pihak dalam beberapa bulan terakhir, dan terjadi ketika tekanan meningkat untuk meraih terobosan dalam konflik yang melelahkan di Afghanistan, dengan Washington berupaya meraih sebuah resolusi.

Mengutip Daily Sabah, menurut juru bicara Taliban Zabiullah Mujahid, pembicaraan “akan dimulai di Doha hari ini (Rabu waktu setempat).”

Kedutaan Besar AS di Kabul tidak segera berkomentar, tetapi Departemen Luar Negeri telah mengatakan utusan perdamaiannya Zalmay Khalilzad akan mengunjungi Doha, ibu kota Qatar, bulan ini untuk bertemu Taliban.

Khalilzad, yang lahir di Afghanistan dan merupakan mantan duta besar AS untuk negara itu, telah menghabiskan beberapa bulan bolak-balik antara Afghanistan dan Washington dalam upaya membangun konsensus untuk kesepakatan.

Pada Ahad lalu, ia mengatakan Washington “sedikit tidak sabar” untuk mengakhiri perang, mengingat biaya tahunannya sebesar US$45 miliar dan berlanjutnya korban pasukan AS, sekitar 2.400 di antaranya telah terbunuh sejak invasi yang dipimpin AS sebagai tanggapan serangan 11 September 2001.

Presiden Donald Trump memberikan momentum tambahan ketika pada Desember ia mengatakan kepada para penasihat ia ingin menarik sekitar setengah dari 14.000 pasukan Amerika dari Afghanistan.

Khalilzad telah berulang kali menekankan “tidak ada kesepakatan akhir sampai semuanya disepakati” tetapi kerangka dasar untuk kesepakatan adalah AS setuju untuk menarik pasukannya dari Afghanistan dengan imbalan Taliban bersumpah untuk menghentikan kelompok-kelompok teror menggunakan Afghanistan sebagai tempat beroperasi yang aman.

Namun sejauh ini tidak ada pembicaraan yang melibatkan pemerintah Afghanistan, yang dipandang Taliban sebagai rezim boneka. (T/R11/B05)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Syauqi S

Editor: Zaenal Muttaqin

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.