Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu Masih Tutup

Rendi Setiawan - Selasa, 30 Juli 2019 - 11:56 WIB

Selasa, 30 Juli 2019 - 11:56 WIB

4 Views

Jakarta, MINA – Hingga hari Selasa (30/7) Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu masih ditutup oleh pihak pengelola. Penutupan kawasan dititikberatkan pada aspek keselamatan manusia.

Hal tersebut disampaikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di hadapan awak media pada Senin lalu (29/7).

“Bagaimana yang terbaik untuk semua orang, kita tunggu dari pemerintah dan yang pertama adalah keselamatan manusia,” ujar Ridwan.

Pada saat berkunjung ke lokasi terdampak, Ridwan memberikan arahan bahwa sebelum dibuka akan dipastikan terlebih dahulu rekomendasi yang diberikan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Baca Juga: Tanah Longsor di Padang Lawas Sumut Akibatkan Empat Orang Meninggal Dunia

Di sisi lain, pihaknya akan mengevaluasi terkait dengan jalur evakuasi dan sistem standard operating procedure (SOP) untuk mengantisipasi ancaman bahaya erupsi.

“Jalur evakuasi akan dievaluasi. Hari ini akan melihat secara langsung di lapangan. Jalur dan sistem SOP akan dibahas. Apabila sudah mendapatkan informasi lengkap akan dibahas esok,” imbuhnya.

Ridwan meminta semua pihak terkait dengan berlakunya penutupan kawasan wisata sekitar Gunung Tangkuban Parahu. Menurutnya, pascaerupsi tersebut berpengaruh pada tiga dimensi yaitu lingkungan, sosial dan ekonomi.

Dari sisi pedagang, Ridwan meminta mereka untuk menunggu berita dari pemerintah daerah setempat. Bagaimana yang terbaik untuk semua orang. “Kita tunggu dari pemerintah,” ujarnya.

Baca Juga: Gunung Lewotobi Laki-Laki NNT Kembali Erupsi

Sementara itu, pascaerupsi sering terjadi berita yang simpang siur dan memicu kepanikan masyarakat. Untuk itu, Ridwan menekankan pada aspek edukasi yang bersifat dua arah, baik dari pengelola maupun masyarakat. Masyarakat diminta untuk tidak mendramatisasi situasi tertentu.

“Kadang komentar-komentar yang sensitif harus dikurangi, karena semua orang punya media sekarang,” tambah Ridwan.

Terkait dengan kemungkinan adanya informasi yang simpang siur, Ridwan mengimbau masyarakat selalu merujuk informasi pada lembaga yang resmi, seperti pemerintah daerah atau lembaga kebencanaan.

Pascaerupsi pada Jumat (26/7) PVMBG masih menetapkan Gunung Tangkuban Parahu pada status Level I (Normal).

Baca Juga: Gunung Dempo Erupsi, Warga Tetap Beraktifitas Normal

Gunung dengan ketinggian 2.084 m dpl tersebut mengalami erupsi yang bersifat freatik. Erupsi yang terjadi sekitar pukul 15.48 WIB itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 50 mm (overscale) dan durasi ± 5 menit 30 detik.

Dari kemarin hingga pagi ini (30/7) visual gunung api terlihat jelas. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis hingga tebal. Pada status tersebut PVMBG masih merekomendasikan beberapa poin sebagai berikut:

Pertama, masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Parahu, pedagang, wisatawan, dan pendaki tidak diperbolehkan mendekati Kawah Ratu dan Kawah Upas dengan radius 500 meter, serta tidak diperbolehkan menginap dalam kawasan kawah-kawah aktif yang ada di dalam kompleks Gunung Tangkuban Parahu.

Kedua, masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Parahu, pedagang, wisatawan, pendaki, dan pengelola wisata Gunung Tangkuban Parahu agar mewaspadai meningkatnya konsentrasi gas gas vulkanik dan dihimbau tidak berlama-lama berada di bibir kawah aktif Gunung Tangkuban Parahu agar terhindar dari paparan gas yang dapat berdampak bagi kesehatan dan keselamatan jiwa.

Baca Juga: Syeikh El-Awaisi: Cinta di Balik Nama Baitul Maqdis

Ketiga, masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Parahu, pedagang, wisatawan, pendaki, dan pengelola wisata Gunung Tangkuban Parahu agar mewaspadai terjadinya letusan freatik yang bersifat tiba-tiba dan tanpa didahului oleh gejala vulkanik yang jelas. (L/R06/RS2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Tinjau Program Bantuan di Herat, MER-C Kirim Tim ke Afghanistan

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Ketiga paslon Gubernur Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono, Dharma Pongrekun-Kun Wardana, dan Pramono Anung-Rano Karno foto bersama setelah meneken Deklarasi Damai
Indonesia