Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tanda Haji Mabrur Setelah Kembali dari Tanah Suci

Rana Setiawan - Jumat, 15 Juli 2022 - 09:14 WIB

Jumat, 15 Juli 2022 - 09:14 WIB

8 Views

Oleh: Ali Farkhan Tsani, Redaktur Senior Kantor Berita MINA (Mi’raj News Agency)

Haji Mabrur dalam Kitab Fathul Bari disebut sebagai haji yang ikhlas karena Allah semata tanpa ada niat riya (pamer).

Tentang hal ini Allah menyebut di dalam ayat-Nya:

وَأَتِمُّواْ ٱلۡحَجَّ وَٱلۡعُمۡرَةَ لِلَّهِ‌ۚ…..

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-25] Tentang Bersedekah Tidak Mesti dengan Harta

Artinya: “Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah…..”. (QS. Al-Baqarah [2]: 196).

Ganjaran bagi Haji Mabrur pun tiada lain adalah surga. Seperti disebutkan di dalam hadits:

وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ

Artinya: “Dan haji mabrur tidak ada balasan yang pantas baginya selain surga.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Adapun tanda-tanda Haji Mabrur akan tampak sesudah kembali ke tanah air masing-masing, dengan adanya peningkatan aktivitas ibadah dan amal shalih.

Baca Juga: Tafsir Surat Al-Fatihah: Makna dan Keutamaannya bagi Kehidupan Sehari-Hari

Dalam hal ini, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menyebutkan di antara tana Haji Mabrur di dalam sabdanya:

إِطْعَامُ الطَّعَامِ وَطِيبُ الْكَلاَمِ

Artinya: “Tanda (haji mabrur) yaitu suka memberi makanan (sedekah) dan berbicara yang sejuk di hati”. (HR Ahmad, Thabrani, dan Khuzaimah).

Ketika jamaah haji melalukan prosesi sepanjang pelaksanaan ibadah haji, mereka dilarang berkata kotor, tidak boleh berbuat fasik dan tidak boleh berbantah-bantahan. Ini seyogyanya berlanjut seusai ibadah haji, sekembali ke daerah masing-masing tetap menjaga hal tersebut.

Baca Juga: Tak Perlu Khawatir Tentang Urusan Dunia

Selengkapnya Allah menyebutkan di dalam firman-Nya :

ٱلۡحَجُّ أَشۡهُرٌ۬ مَّعۡلُومَـٰتٌ۬‌ۚ فَمَن فَرَضَ فِيهِنَّ ٱلۡحَجَّ فَلَا رَفَثَ وَلَا فُسُوقَ وَلَا جِدَالَ فِى ٱلۡحَجِّ‌ۗ وَمَا تَفۡعَلُواْ مِنۡ خَيۡرٍ۬ يَعۡلَمۡهُ ٱللَّهُ‌ۗ وَتَزَوَّدُواْ فَإِنَّ خَيۡرَ ٱلزَّادِ ٱلتَّقۡوَىٰ‌ۚ وَٱتَّقُونِ يَـٰٓأُوْلِى ٱلۡأَلۡبَـٰبِ

Artinya: “[Musim] haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal’. (QS. Al-Baqarah [2]: 197).

Semoga para hujjaj baik dari Indonesia maupun dari manca negara dapat meraih Haji Mabrur. Aamiin. (A/RS2/R1)

Baca Juga: [Hadits Al-Arbain ke-24] Tentang Haramnya Berbuat Zalim

 

 Mi’raj News Agency(MINA)

Baca Juga: Keutamaan Menulis: Perspektif Ilmiah dan Syari

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Dunia Islam
Indonesia
Indonesia
MINA Health
Indonesia
Kolom
MINA Preneur
Sosok