Jakarta, MINA – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI memberikan tanggapan soal walk out atau keluarnya sejumlah delegasi, termasuk Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan saat Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan pidatonya pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) D-8 di Kairo, Mesir.
Pada forum yang diselenggarakan pada 17-19 Desember 2025 itu, Prabowo menyampaikan sejumlah paparannya, utamanya terkait Palestina dan Suriah.
Juru Bicara (Jubir) Kemlu Roy Soemirat mengatakan, sifat keluar masuk ruangan meeting adalah hal yang lumrah untuk pertemuan internasional, termasuk di forum PBB.
“Sesuai kebiasaan yg berlaku di forum international, masing-masing delegasi memiliki hak untuk menentukan kapan ketua delegasinya akan duduk di kursi delegasi atau meninggalkan ruangan,” ujar Roy dalam keterangan yang dikutip MINA, Selasa (24/12).
Baca Juga: Gunung Raung Erupsi, Kolom Abu 2 km di Atas Puncak
Ia menjelaskan, para ketua delegasi itu melakukan banyak pertemuan paralel pada saat pertemuan internasional, antara lain untuk lakukan pertemuan bilateral dengan ketua delegasi lain di ruangan lain.
“Yang dapat kami pastikan bahwa bapak Presiden RI berkesempatan untuk lakukan pertemuan singkat dengan seluruh ketua delegasi lain menjelang dan setelah KTT, termasuk dengan Presiden Turki,” jelasnya.
Khusus dengan Presiden Turki, lanjut Roy, dapat disampaikan bahwa kedua pemimpin lakukan pertemuan dalam situasi yang sangat bersahabat, termasuk pada saat duduk berdekatan pada acara luncheon yang diselenggarakan setelah berakhirnya KTT. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Libur Akhir Tahun, CCT Berikan Diskon untuk Pengguna Jalan