Washington, MINA – Universitas Harvard, Amerika Serikat mengatakan, bersedia membahas tuntutan mahasiswa yang menekan kampus untuk melakukan divestasi dengan perusahaan-perusahaan yang berkaitan dengan Israel.
Usai Harvard memberikan persetujuan itu, para mahasiswa pro-Palestina pun membongkar tenda-tenda pada Senin (14/5) yang sebelumnya mereka pasang di halaman universitas, Al Mayadeen melaporkan.
Harvard mengawasi dana abadi akademis terbesar di dunia, berjumlah sekitar $50 miliar, dan menginvestasikan sebagian dari dana tersebut ke perusahaan, beberapa di antaranya terkait dengan Israel.
Dalam sebuah pernyataan di Instagram, kelompok protes mahasiswa Harvard Out of Occupied Palestine (koalisi HOOP) mengatakan, setelah bertahan di area kampus dalam aksi pro-Palestina, perkemahan tersebut pun kini telah berakhir. Namun kelompok itu mengatakan, perjuangan untuk pembebasan Palestina akan terus berlanjut.
Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi
“(Kami membangun) Zona Pembebasan di Harvard Yard sebagai model dunia yang ingin kita lihat: sebuah model yang dengan bangga menegaskan pembebasan Palestina dan bukan penghapusannya,” tambah HOOP.
Mereka mengakhiri pernyataannya dengan mengatakan, “Harvard berhati-hatilah: Zona Pembebasan ada di mana-mana.”
Presiden Sementara Universitas Harvard Alan Garber setuju untuk bertemu dengan para mahasiswa dan menjawab pertanyaan mereka.
Pemerintahan Mahasiswa Harvard Law School (HLS) mengeluarkan resolusi pada tanggal 29 Maret 2024 yang mendesak universitas untuk melakukan divestasi sepenuhnya dari organisasi mana pun yang mendukung genosida Israel di Gaza.
Baca Juga: Pengadilan Belanda Tolak Gugatan Penghentian Ekspor Senjata ke Israel
Keputusan tersebut mendesak Harvard Management Company (HMC), yang mengelola dana abadi sekolah sebesar $50 miliar, “untuk melakukan divestasi sepenuhnya dari produsen senjata, perusahaan, program akademik, perusahaan, dan semua lembaga lain yang membantu pendudukan Palestina yang sedang berlangsung dan genosida terhadap warga Palestina.”
Pemerintahan Mahasiswa HLS menyinggung komitmen Harvard sebesar hampir $200 juta dalam bisnis yang terkait dengan militer pendudukan Israel dan pemukiman ilegal di Palestina, serupa dengan divestasi HMC sebelumnya dari apartheid Afrika Selatan dan industri tembakau pada tahun 1990. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Macron Resmi Tunjuk Francois Bayrou sebagai PM Prancis