London, MINA – Menanggapi kerusuhan yang dilakukan ekstremis saya kanan, dalam wawancara televisi pertamanya sejak memasuki 10 Downing Street, Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, mengatakan hal itu adalah simbol masyarakat yang telah rusak dan harus segera diperbaiki.
Dalam wawancara dengan BBC, dia menanggapi dampak sosial yang lebih luas dari kerusuhan tersebut. Starmer menjelaskan terkait komentar yang dia buat saat itu, ketika dia merujuk pada “lubang hitam masyarakat”.
Dia mengatakan, kerusuhan tersebut merupakan simbol dari “masyarakat yang rusak”, yang membutuhkan perbaikan.
“Kerusuhan tersebut tidak dapat dibenarkan, tetapi lubang hitam masyarakat tersebut merupakan kerusakan masyarakat kita yang perlu kita perbaiki,” ujarnya.
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
Dikutip dari Anadolu, ketika ditanya apakah para perusuh tersebut dimotivasi oleh rasisme, Starmer menunjuk kepada pengaruh sayap kanan. “Saya pikir itu sayap kanan, saya pikir ada rasisme di sana,” katanya, menjelaskan bahwa elemen-elemen ini bervariasi di seluruh negeri.
Starmer mengatakan, walaupun dia tidak percaya Inggris adalah negara rasis, dia mengakui rasisme berperan dalam kerusuhan tersebut.
“Saya tidak menganggap kita negara rasis, saya menganggap kita negara yang berpenduduk baik,” kata Starmer, menyoroti tanggapan positif dari masyarakat yang bersatu untuk membersihkan dan membangun kembali setelah kerusuhan. “Itulah wajah Inggris yang sebenarnya.”
Untuk itu memperingatkan bahaya yang ditimbulkan oleh ideologi sayap kanan, menyebutnya sebagai “semacam minyak ular dari jawaban yang mudah.”
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia
Dia juga menyatakan keprihatinannya atas munculnya ekstremisme sayap kanan, tetapi tetap yakin bahwa fokus pemerintah untuk memberikan perubahan yang berarti dari peningkatan layanan publik seperti Layanan Kesehatan Nasional (NHS) hingga penanganan kejahatan dan imigrasi adalah jalan ke depan.
Dia menegaskan, walaupun orang-orang memiliki pandangan yang kuat tentang isu-isu seperti imigrasi, kekerasan, dan kekacauan tetap tidak dapat ditoleransi.
Untuk mengatasi kerusuhan seperti itu di masa mendatang, Starmer menekankan perlunya kehadiran polisi yang lebih kuat di garis depan dan proses pengadilan yang lebih cepat. Dia menggarisbawahi pentingnya mendapatkan kembali kendali dan membangun kembali kepercayaan kepada lembaga publik.
Kerusuhan, yang meletus di beberapa daerah menyusul tewasnya tiga anak dalam serangan bulan Juli di Southport, digambarkan oleh Starmer sebagai “sama sekali tidak sah” dan “tidak dapat diterima.” Kekerasan, yang mencakup serangan terhadap hotel yang menampung para migran, dipicu oleh klaim palsu bahwa pembunuhan tersebut dilakukan oleh seorang imigran.[]
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)