Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tanggapi Pidato Netanyahu di Kongres AS, Keluarga Tahanan Israel Beri Kecaman

Ali Farkhan Tsani Editor : Widi Kusnadi - Kamis, 25 Juli 2024 - 22:01 WIB

Kamis, 25 Juli 2024 - 22:01 WIB

21 Views

Demo keluarga tahanan Israel di Tel Aviv mengecam PM Benjamin Netanyahu (Foto: Al Araby)

Tel Aviv, MINA – Menanggapi pidato Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di Kongres Amerika Serikat,  keluarga para tahanan Israel memberikan kecaman kepada Netanyahu, dan meminta pertemuan mendesak dengan tim perunding yang terkait dengan kesepakatan pertukaran, setelah keberangkatannya ke Doha ditunda, Kamis (25/7).

Para keluarga tersebut berharap, Netanyahu akan mengumumkan dalam pidatonya di depan Kongres AS pada Rabu malam, persetujuannya terhadap perjanjian pertukaran tahanan dengan Hamas, namun dia tidak melakukannya.

Kantor Netanyahu bahkan mengumumkan bahwa kepergian delegasi perundingan akan berdampak buruk bagi Netanyahu. Al Araby melaporkan.

Keberangkatan delegasi ditunda sampai pekan depan, lanjut pengumuman.

Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya

Absennya Netanyahu dalam mengumumkan penerimaannya terhadap perjanjian gencatan senjata di Gaza dan pertukaran tahanan memicu ketidakpuasan keluarga para tahanan dan pihak oposisi, yang telah berbulan-bulan menyerukan agar pemerintahan Netanyahu mundur dan diadakannya pemilihan umum segera.

Keluarga tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan di platform X, “Kami menuntut pertemuan mendesak dengan tim perundingan pagi ini. Ada krisis kepercayaan yang memerlukan klarifikasi.”

“Selama dua pekan, Perdana Menteri menahan diri untuk tidak mengirimkan sinyal kepada mediator mengenai implementasi kesepakatan tersebut,” lanjutnya.

Tel Aviv memperkirakan ada 115 tahanan Israel yang ditahan oleh faksi Palestina di Gaza.

Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza

Hamas mengumumkan, lebih dari 70 di antaranya tewas dalam serangan acak yang dilancarkan Israel. Sementara Israel menahan setidaknya 9.500 warga Palestina di penjaranya.

Pihak oposisi dan keluarga para tahanan menuduh Netanyahu menciptakan hambatan terhadap proposal perjanjian tersebut.

Sementara, untuk mencegah runtuhnya pemerintahan, para menteri sayap kanan yang ekstremis mengancam akan mundur dari pemerintahan dan akan menggulingkan Netanyahu jika menerima perjanjian yang mengakhiri perang di Gaza.

Kantor Netanyahu mengumumkan, keberangkatan delegasi perundingan ke Doha, yang dijadwalkan Kamis, ditunda hingga pekan depan, sambil menunggu hasil pertemuan antara Netanyahu dengan Presiden AS Joe Biden di Gedung Putih, Kamis malam.

Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon

Namun keluarga para tahanan mengatakan, “pengunduran waktu ini merupakan sabotase yang disengaja terhadap kesempatan untuk memulihkan orang-orang yang kami cintai, sebuah penyimpangan dari negosiasi, dan menunjukkan kurangnya nilai-nilai.”

“Kepala pasukan keamanan memikul tanggung jawab pribadi dan langsung atas kembalinya orang-orang yang diculik, dan merupakan tugas Anda untuk memberikan laporan yang dapat dipercaya kepada masyarakat Israel tentang siapa yang menghalangi kesepakatan tersebut dan mengapa,” ujar keluarga tahanan.

Dengan mediasi Mesir dan Qatar serta partisipasi Amerika Serikat, Israel dan Hamas telah melakukan negosiasi tidak langsung yang gagal untuk mencapai kesepakatan selama berbulan-bulan.

Faksi-faksi Palestina mengatakan bahwa Israel dan sekutunya, Amerika Serikat, tidak ingin mengakhiri perang sekarang, dan berusaha mengulur waktu melalui negosiasi, dengan harapan Netanyahu akan memperoleh keuntungan dalam pertempuran tersebut.

Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka

Hingga saat ini, Tel Aviv terus melanjutkan perang, mengabaikan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk segera menghentikannya, dan perintah Mahkamah Internasional (ICJ) untuk mengambil tindakan mencegah genosida dan memperbaiki situasi kemanusiaan yang mengerikan di Gaza.

Israel juga menentang permintaan Jaksa Pengadilan Kriminal Internasional (ICJ) Karim Khan untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap PM Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant,atas tanggung jawab mereka terhadap “kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan” di Gaza. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant

Rekomendasi untuk Anda