Gaza, MINA – Tank-tank tentara Zionis Israel terus mengepung rumah sakit Al-Awda di Jabalia, Gaza Utara sejak Ahad (19/5) lalu. Setidaknya, 148 staf medis, 22 pasien, dan pendamping terjebak di dalam tanpa bisa keluar atau masuk.
Lembaga amal di bidang medis, Doctors Without Borders (MSF) mendesak perlindungan terhadap RS Al-Awda yang sudah berhari-hari dikepung oleh pasukan Zionis.
“Al-Awda adalah jalur kehidupan bagi warga di Jalur Gaza. Rumah sakit ini harus bisa melanjutkan untuk menyediakan perawatan bagi pasien,” kata MSF dalam keterangannya di platform media X, yang dikutip MINA dari Anadolu Agency, Jumat (24/5).
Penjabat Direktur RS Al-Awda Mohammad Salha melaporkan, di tengah keadaan rumah sakit yang dikepung oleh militer Israel, terjadi penembakan di sekitar rumah sakit menyebabkan ambulans tidak dapat meninggalkan rumah sakit dan orang-orang yang terluka tidak dapat masuk.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
RS Al-Awda adalah satu-satunya fasilitas kesehatan di Gaza utara yang masih menyediakan layanan bersalin dan bedah ortopedi. Namun, situasi darurat yang dihadapi rumah sakit semakin memburuk karena ketiadaan bahan bakar dan air bersih. Pasien dan staf rumah sakit khawatir fasilitas tersebut akan menjadi target serangan
Zionis Israel terus melanjutkan agresi militernya di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 yang menyebabkan lebih dari 35.000 warga Palestina syahid dan terluka hingga saat ini.
Selain itu, serangan brutal Zionis juga menyebabkan jutaan warga Gaza terpaksa mengungsi di tengah krisis makanan dan minuman. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka