Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tanpa Ilmu, Jama’ah Hanya Massa Tanpa Arah

Bahron Ansori Editor : Widi Kusnadi - 50 detik yang lalu

50 detik yang lalu

1 Views

Berjamaah tanpa menambah ilmu, tak jauh beda dengan kumpulan massa. (foto: ig)

ILMU adalah cahaya yang menerangi jalan perjuangan. Tanpa ilmu, jama’ah hanya akan berjalan dalam gelap, terombang-ambing tanpa kepastian arah. Massa yang berkumpul tanpa ilmu ibarat ombak di lautan, bising tapi mudah hancur dihempas karang. Ilmu menjadikan jama’ah kuat, teratur, dan bermakna.

Jama’ah tanpa ilmu tidak berbeda dengan sekumpulan orang yang hanya bergerak karena emosi sesaat. Semangat bisa membara, tetapi tanpa ilmu, semangat itu cepat padam. Ilmu adalah bahan bakar yang menjaga api perjuangan tetap menyala dalam batas syariat. Tanpa ilmu, langkah akan salah, tujuan akan kabur, dan jama’ah kehilangan wibawa.

Allah menegaskan dalam Al-Qur’an bahwa yang benar-benar takut kepada-Nya hanyalah orang-orang berilmu (Qs. Fathir: 28). Artinya, jama’ah tanpa ilmu akan kehilangan rasa takut kepada Allah, sehingga mudah tergoda oleh dunia. Mereka bisa terjebak dalam kesombongan massa, bukan dalam kekuatan iman. Ilmu-lah yang mengikat jama’ah agar tetap tunduk kepada Allah, bukan kepada hawa nafsu.

Sejarah membuktikan, setiap kebangkitan umat selalu dimulai dari ilmu. Rasulullah SAW membina para sahabat dengan ilmu sebelum mengajak mereka menegakkan peradaban. Tanpa ilmu, dakwah hanya akan menjadi sorakan kosong tanpa ruh. Dengan ilmu, jama’ah akan hidup, bergerak, dan memberi arah yang jelas.

Baca Juga: Lisanku Terjaga, Hatiku Bahagia: 10 Hikmah Dzikir yang Menyelamatkan

Massa yang hanya berteriak tanpa ilmu akan mudah diprovokasi. Mereka bisa diarahkan oleh siapa saja yang lebih pandai memanipulasi. Tanpa ilmu, jama’ah bukanlah kekuatan, tetapi kelemahan. Ilmu adalah benteng yang membuat jama’ah kebal dari tipu daya zaman.

Ilmu adalah penuntun agar jama’ah tidak sekadar ramai, tetapi juga berdaya. Dengan ilmu, setiap langkah jama’ah memiliki makna, setiap gerakannya berpahala. Tanpa ilmu, kebersamaan hanya menjadi hiasan kosong yang mudah hancur. Ilmu menjadikan jama’ah seperti barisan yang rapi, kokoh, dan terarah.

Betapa banyak jama’ah yang bubar hanya karena tidak dibangun dengan ilmu. Mereka berkumpul dengan semangat, tetapi tercerai karena tak punya dasar pemahaman yang benar. Ilmu adalah perekat hati, pengikat ukhuwah, dan penguat tekad. Tanpa ilmu, persaudaraan hanya bertahan selama ada kepentingan.

Ilmu memberi jama’ah keberanian yang bijak. Berani karena tahu kebenaran, bukan berani karena nekat. Tanpa ilmu, keberanian berubah menjadi kesombongan, dan langkah menjadi petaka. Ilmu menjadikan jama’ah teguh, tenang, dan penuh keyakinan dalam setiap perjuangan.

Baca Juga: Bahan Bakar Api Neraka Itu adalah Zionis Israel

Jama’ah yang berilmu akan menjadi cahaya bagi masyarakat sekitarnya. Mereka mampu memberi solusi, membawa kedamaian, dan menjadi teladan. Namun jama’ah tanpa ilmu hanyalah kerumunan yang menambah kegaduhan. Ilmu membuat jama’ah hadir bukan hanya sebagai massa, tetapi sebagai rahmat bagi semesta.

Maka, jangan pernah berhenti menuntut ilmu. Karena dengan ilmu, jama’ah bukan sekadar ada, tetapi juga bermakna. Ilmu adalah arah, kekuatan, dan jalan menuju ridha Allah. Tanpa ilmu, jama’ah hanyalah massa tanpa arah, tetapi dengan ilmu, jama’ah adalah umat yang membawa cahaya peradaban.

Ilmu adalah nafas bagi jama’ah. Tanpa ilmu, jama’ah akan sesak dalam kebingungan, namun dengan ilmu, setiap hembusan perjuangan terasa lapang dan penuh harapan. Seperti pohon yang berakar kuat, jama’ah berilmu akan kokoh meski diterpa badai. Sebaliknya, jama’ah tanpa ilmu ibarat rumput kering yang mudah tumbang diterjang angin.

Jama’ah yang berilmu mampu memandang jauh ke depan. Mereka tidak hanya berjalan mengikuti arus, tetapi menyiapkan generasi agar tetap teguh dalam iman. Ilmu membuat jama’ah tidak mudah goyah meski dunia menawarkan gemerlap yang menipu. Tanpa ilmu, jama’ah hanya akan terjebak dalam lingkaran masalah tanpa solusi.

Baca Juga: Masjid Kerisik Jejak Peradaban Pattani, Simbol Kebangkitan Islam, dan Inspirasi Solidaritas untuk Al-Aqsa

Ilmu juga menumbuhkan kesabaran dalam berjama’ah. Sebab mereka yang berilmu memahami bahwa perjuangan bukan soal instan, tetapi proses panjang yang penuh ujian. Dengan ilmu, jama’ah belajar menahan diri dari tergesa-gesa dan bertindak sesuai tuntunan Allah. Tanpa ilmu, jama’ah hanya berlari kencang tanpa tujuan, lalu kelelahan di tengah jalan.

Ketika jama’ah berilmu, ukhuwah mereka menjadi lebih kokoh. Mereka saling menghargai, saling menguatkan, dan saling menuntun kepada kebenaran. Ilmu menjadikan mereka dewasa dalam bersikap, tidak mudah pecah hanya karena perbedaan kecil. Tanpa ilmu, jama’ah mudah diadu domba, lalu tercerai berai tanpa sisa.

Pada akhirnya, ilmu adalah cahaya kehidupan jama’ah. Dengannya, jama’ah tidak hanya menjadi penonton sejarah, tetapi penulis sejarah. Ilmu menjadikan jama’ah umat yang bijak, terarah, dan menjadi penjaga warisan risalah Rasulullah SAW. Tanpa ilmu, jama’ah hanyalah massa tanpa arah, tapi dengan ilmu, mereka adalah umat pembawa cahaya peradaban yang abadi. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Israel: Penjajah yang Menjadikan Palestina Neraka

 

Rekomendasi untuk Anda

MINA Preneur
Kolom