Jakarta, MINA – Menyambut bulan suci Ramadhan 1444 H, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menggelar Tarhib Ramadhan dengan meluncurkan Program Menulis Al-Quran.
Ketua BAZNAS RI Prof. Noor Achmad memulai Kick Off program ini dengan menuliskan (menebalkan) ayat 1-3 surah Al-Fatihah, bersama para pimpinan BAZNAS, BAZNAS DKI Jakarta dan perwakilan muzaki, yang kemudian diikuti secara serentak oleh seluruh amil BAZNAS Provinsi di seluruh Indonesia.
“Tujuannya untuk mengingatkan kita semua bahwa bulan Ramadhan adalah bulan diturunkannya Al-Quran sebagai petunjuk bagi umat manusia,” ujar Noor Achmad, dalam keterangan pers yang diterima MINA, Sabtu (11/3).
Ia menjelaskan, BAZNAS selalu mempersiapkan dan bergembira dengan datangnya bulan Ramadhan. Tahun ini kegembiraan itu dinyatakan dengan penulisan mushaf Al-Qur’an yang melibatkan 1.000 Amil, 1.000 Muzaki, dan 1.000 Mustahik di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Prediksi Cuaca Jakarta Akhir Pekan Ini Diguyur Hujan
Noor menambahkan, Program Menulis Al-Qur’an ini akan berlangsung dari tanggal 10 sampai 20 Maret 2023 dengan penutupan dilakukan pada momentum BAZNAS AWARD tanggal 21 Maret 2023, ditandai dengan penulisan ayat terakhir dari surat An-Naas oleh Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin.
“Dua mushaf Al-Quran berukuran besar, selanjutnya akan diserahkan kepada seseorang, tapi masih rahasia dan akan diumumkan nanti,” ujar Noor.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Utama BAZNAS RI Dr. H. Muchlis Muhammad Hanafi, Lc., M.A., menjelaskan, penulisan mushaf Al-Quran terdiri dari 2 naskah ukuran A3 plus, ditulis di BAZNAS Pusat, dan 22 mushaf ukuran B5 yang disebar ke BAZNAS Provinsi di seluruh Indonesia.
Adapun mushaf yang besar, khatnya ditulis oleh kaligrafer asli Indonesia Ustaz Isep Misbah. Sementara yang ukuran ukuran B5 merupakan naskah yang biasa digunakan oleh mushaf di Madinah, ditulis oleh Utsman Thaha, namun sudah dimodifikasi sesuai dengan standar Indonesia.
Baca Juga: Menag Tekankan Pentingnya Diplomasi Agama dan Green Theology untuk Pelestarian Lingkungan
“Untuk naskah mushaf ukuran besar kami dapat dari Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Quran yang sudah sesuai dengan standar mushaf Indonesia, sementara yang ukuran B5 kami bekerja sama dengan salah satu penerbit Al-Quran yang menyediakan naskah itu dan sudah mendapat tanda tashih dari Kementerian Agama,” jelasnya.
Muchlis Hanafi menambahkan, penulisan mushaf Al-Quran ini menggunakan metode follow the line, jadi muzaki, mustahik atau amil yang menulis tinggal menebalkan. (R/RE1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menhan: 25 Nakes TNI akan Diberangkatkan ke Gaza, Jalankan Misi Kemanusiaan