Jakarta, 6 Sya’ban 1437/ 13 Mei 2016 (MINA) – Penyair terkemuka Indonesia Taufik Ismail, mengatakan generasi muda Indonesia harus tahu sejarah kekejaman Partai Komunis Indonesia agar paham sejarahnya.
“Jangan sampai cucu kita, anak kita, keluarga kita tidak mengetahui seperti apa kekejaman yang dilakukan PKI dengan membunuh para pahlawan dan melakukan kekerasan terhadap para tokoh agama kita, ulama kita serta para pahlawan kita,” kata Taufik kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di sela acara Silaturahim Purnawirawan TNI/Polri, Organisasi Masyarakat Keagamaan dan Kepemudaan di Balai Kartini Jakarta, Jumat (13/5).
Dalam acara ini turut hadir Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dan para purnawirawan TNI-AD juga mengundang organisasi masyarakat anti-Partai Komunis Indonesia (PKI).
Taufik Ismail menegaskan, anak muda harus mengerti penipuan sejarah yang kejam ini. “Harus kita hadapi bersama-sama, sebuah penipuan sejarah, sebuah ideologi yang dalam waktu 74 tahun di 76 negara telah membantai 120 juta manusia di dunia, artinya selama 74 tahun setiap hari 4.500 dijagal, dibantai oleh ideologi ini (PKI) melalui kerja paksa, kegagalan program ekonomi, pembantaian oleh pemerintah nya sendri, dan ini terjadi di 76 negara,” ungkapnya.
Baca Juga: AWG Gelar Webinar Menulis tentang Baitul Maqdis
Dia juga menegaskan, kepada para guru, dosen, atau pendidik diharapkan mengetahui sejarah penipuan dan kekejaman ini kepada peserta didik.
“Penting bagi mereka mengathui hal ini, dan tolong belikan buku sejarah yang menguak tentang sejarah kekejaman ini untuk mereka pahami agar dewasanya tidak menjadi anak yang tidak tahu sejarah,” imbuhnya.
Beberapa hari yang lalu Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Imdadun Rahmat mengatakan suasana ketakutan terhadap PKI akhir-akhir ini tidak sehat. Hal ini terjadi karena ketakutan yang berlebihan itu dianggap berlebihan dan hanya membuat masyarakat gusar.
Beberapa hari belakangan, marak penangkapan orang-orang yang menggunakan logo palu dan arit, mirip logo PKI. Berbagai diskusi soal PKI dan Marxisme juga dibubarkan paksa. (L/P007/R05)
Baca Juga: 30 WNI dari Suriah Kembali Dievakuasi ke Indonesia
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)