Tawassul merupakan pintu dan perantara doa untuk menuju Allah Subhanahu wa Ta’ala, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
– Orang yang ber-tawassul dalam berdoa kepada Allah menjadikan perantaraan berupa sesuatu juga mencintai perantaraan tersebut.
– Orang yang ber-tawassul tidak boleh berkeyakinan bahwa perantaranya kepada Allah bisa memberi manfaat dan midarat kepadanya.
– Jika ia berkeyakinan bahwa sesuatu yang dijadikan perantaraan menuju Allah Subhanahu wa Ta’ala itu bisa memberi manfaat dan mudarat, maka dia telah melakukan perbuatan syirik, karena yang bisa memberi manfaat dan madlorot sesungguhnya hanyalah Allah semata.
Baca Juga: Khutbah Idul Fitri Puitis: Melanjutkan Ibadah, Melestarikan Sunnah
– Tawassul merupakan satu dari sekian banyak cara agar doa-doa kita dikabulkan Allah. Banyak sekali cara untuk berdoa agar dikabulkan Allah, seperti berdoa di sepertiga malam terakhir, berdoa di tempat-tempat multazam, mendahului doa dengan bacaan alhamdulillah dan salawat serta meminta doa kepada orang saleh.
Demikian juga tawassul adalah salah satu usaha agar doa yang kita panjatkan diterima dan dikabulkan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dengan demikian, tawasul adalah alternatif dalam berdoa dan bukan merupakan keharusan.
Misalnya dalam doa duha: Allahuma in kaana rizka fis samaa fa anzilhu, wa inkaana fil ardli fa akhrijhu…. bihaqi dhuha-ika, wa quwatika, wal qudratika ………. ( Ya Allah, jika rezeki di langit turunkanlah, jika di bumi keluarkanlah … dengan haq duha-Mu, kekuatan-Mu, kekuasaan-Mu, …..)
Baca Juga: Makna Sejati Idul Fitri: Kembali ke Fitrah dengan Hati yang Suci
Dalam salawat badar: …. tawassalna bi bismillah wa bil hadi rasulillah, wa kulli mujahidin lillah bi ahlil badri, Ya Allah (… Kami ber-tawasul dengan bismillah dan petunjuk rasulillah, dan seluruh mujahidin di jalan Allah pada Perang Badar)
Hukum tawassul adalah sunah, kecuali kepada orang yang sudah meninggal (dalam contoh di atas mujahidin badar) terdapat ikhtilaf. Ada yang melarang, sedang yang lain memperbolehkan/sunah.
Baca Juga: Al-Jama’ah: Pilar Kebangkitan Umat Islam