Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Telaah Buku Hubungan Indonesia-Palestina, Insiprasi Perjuangan Malahayati Usir Penjajah

Widi Kusnadi Editor : Rendi Setiawan - 21 detik yang lalu

21 detik yang lalu

0 Views

Duta Al-Quds Internasional Ust Ali Farkhan Tsani (foto: MINA)

Tangerang, MINA – Duta Al-Quds Internasional Ustaz Ali Farkhan Tsani menyampaikan telaah buku Hubungan Indonesia-Palestina di hadapan jamaah Masjid Darussalam, Tangerang, Ahad (10/11).

Ustaz Ali Farkhan menjelaskan, dalam upaya pembebasan Baitul Maqdis, umat Islam bisa meneladani kisah perjuangan Laksamana Malahayati mengusir penjajah dari tanah air.

“Malahayati adalah seorang pahlawan Aceh yang berhasil mengalahkan Pemimpin Portugis, Cornelis de Houtman,” ujar Ustaz Ali Farkhan Tsani.

Pada tahun 1586, ungkapnya, Malahayati memimpin pertempuran pertama melawan Portugis di perairan Teluk Haru, dekat Selat Malaka. Dalam pertempuran ini, suaminya, Laksamana Zainal Abidin, gugur.

Baca Juga: Ustaz Mukhlisin: Nikmat Berjamaah Membahagiakan Hati

“Setelah suaminya gugur, Malahayati mengusulkan kepada Sultan Aceh untuk membentuk pasukan yang terdiri dari janda-janda prajurit Aceh yang gugur dalam peperangan,” jelasnya.

Malahayati diangkat sebagai pemimpin pasukan Inong Balee dengan pangkat laksamana, menjadi perempuan Aceh pertama yang menyandang pangkat tersebut.

Pada 11 September 1599, Malahayati dan pasukan Inong Balee berhasil menghancurkan dua kapal dagang Belanda. Dalam pertempuran satu lawan satu di atas kapal musuh, Malahayati berhasil membunuh Cornelis de Houtman.

Buku Hubungan Indonesia-Palestina menjelaskan bagaimana eratnya hubungan kedua bangsa sejak dahulu kala, yaitu sejak penyebaran Islam ke Nusantara,” tuturnya.

Baca Juga: Relawan MER-C Ceritakan Keteguhan Perempuan Palestina saat Bertugas di Gaza

Selain itu, dalam buku tersebut juga dijabarkan apa saja latar belakang, mengapa umat Islam dan bangsa Indonesia harus membela perjuangan bangsa Palestina.

“Membela Palestina merupakan kewajiban bangsa Indonesia. Hal itu menjadi utang sejarah yang harus dibayar,” kata Ust Ali Farkhan.

Dalam buku Hubungan Indonesia-Palestina tersebut dijabarkan apa saja utang Indonesia kepada Palestina.

Acara tersebut merupakan bagian dari rangkaian Bulan Solidaritas Palestina (BSP) bertema Urgensi Leterasi dan Edukasi untuk pembebasan Baitul Maqdis dan Al-Aqsa. []

Baca Juga: Semangat Kepahlawanan, Bendera Palestina Berkibar di Puncak Pantan Terong Aceh Tengah

Mi’raj news Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda