Jakarta, MINA – Pejabat Sementara (Pjs) Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Bahtiar Baharudin pada Senin (2/11) menemui Duta Besar Malaysia di Jakarta, Datuk Zainal Abu Bakar untuk meminta diskresi agar akses perbatasan antara Malaysia dengan Provinsi Kepri segera dibuka.
Ia mengatakan, tugasnya sebagai Pjs Gubernur adalah menyampaikan aspirasi masyarakat Provinsi Kepri. Antara Provinsi Kepri dengan Malaysia masih serumpun dan masyarakatnya memiliki hubungan kekerabatan pertalian darah.
“Namun, karena ditutupnya akses antar negara, menyebabkan hubungan keluarga menjadi terkendala,” katanya. Demikian keterangan tertulis yang diterima MINA.
“Provinsi Kepri berbatasan dengan Malaysia dan Singapura, tapi disebabkan pandemi Covid-19 hubungan sosial dan budaya negara menjadi terganggu,” ujar Bahtiar.
Baca Juga: Indonesia Sesalkan Kegagalan DK PBB Adopsi Resolusi Gencatan Senjata di Gaza
Bahtiar mengungkapkan, masyarakat Kepri seringkali pergi untuk berobat, bekerja dan sekolah ke Johor Bahru, yang biasanya bisa pergi pagi, pulang sore.
“Sebagai contoh melalui pelabuhan Sri Bintang Pura Kota Tanjung Pinang Kepri, biasanya rata-rata 1.500-2.000 orang tiap hari lalu lalang ke Johor Bahru, dari pelabuhan lain juga sangat banyak,” kata Bahtiar.
“Namun sudah delapan bulan ini, kebiasaan-kebiasaan seakan berhenti dan hilang. Artinya bukan hanya persoalan ekonomi, tetapi interaksi sosial budaya juga menjadi sangat terganggu. Kerinduan masyarakat Kepulauan Riau dan masyarakat Johor Bahru pasti sangat tinggi,” tambahnya.
“Maka dari itu, kepada Pak Dubes Malaysia, Datuk Zainal Abu Bakar kami sampaikan aspirasi masyarakat Kepulauan Riau. Kita berharap ada diskresi atau pengecualiaan untuk membuka daerah perbatasan (Malaysia-Kepri), tentunya dengan protokol kesehatan Covid-19 yang disepakati,” ujar Bahtiar
Baca Juga: Selamat dari Longsor Maut, Subur Kehilangan Keluarga
Ia juga mengundang Dubes Malaysia di Indonesia dan Pejabat Kemenlu RI untuk bertandang ke Provinsi Kepri beberapa waktu kedepan, sehingga bisa melihat langsung situasi Provinsi Kepri saat ini.
Menanggapi hal itu, Dubes Malaysia untuk Indonesia, Datuk Zainal Abu Bakar menyampaikan aspresiasi kepada Pjs Gubernur Kepri yang sudah menyampaikan aspirasi masyarakatnya.
Menurutnya, ini satu informasi yang sangat baik, yakni bagaimana untuk merapatkan hubungan Provinsi Kepri dengan Malaysia.
“Bagaimana kita mengatasi masalah covid-19, tetapi juga memenuhi kebutuhan dan kepentingan rakyat kedua negara. Dampak ekonomi akibat pandemi Covid-19 juga dirasakan negara bagian di Malaysia (Johor) dan Provinsi Kepri,” ujarnya.
Baca Juga: Terakreditas A, MER-C Training Center Komitmen Gelar Pelatihan Berkualitas
Menurutnya, perlu kebersamaan untuk mengambil langkah-langkah dalam mengatasi masalah ini. Merespon permohonan Pjs Gubernur Kepri, ia dan rekan-rekan kedutaan akan melihat sendiri situasi di Kepri untuk berbincang dengan pihak-pihak tertentu.
“Kita berharap dapat membawa solusi-solusi tertentu, sehingga apa yang menjadi harapan masyarakat dipenuhi, dan penyebaran Covid-19 sama-sama bisa kita atasi dan kendalikan,” pungkasnya. (R/R7/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tiba di Inggris, Presiden Prabowo Hadiri Undangan Raja Charles III