Jakarta, MINA – Menindaklanjuti pembangunan tahap pertama Rumah Sakit (RS) Indonesia di Rakhine State, Myanmar, lembaga kemanusiaan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) kembali mengirimkan empat orang relawan ke negara itu untuk melakukan beberapa peninjauan termasuk menemui pihak Kementerian Kesehatan Myanmar.
“Setidaknya ada empat tujuan kami ke sana. Bertemu Menkes (Menteri Kesehatan), mengecek pemagaran dan penimbunan tanah lokasi, tender kontraktor pembangunan, dan mengurus administrasi pemagaran,” ujar salah satu relawan MER-C Nur Ikhwan Abadi yang akan berangkat Senin (7/8), kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Tim yang akan berangkat dipimpin Ketua Pembangunan RS Indonesia Ichsan Thalib bersama dengan relawan lain di antaranya Idrus Muhammad Alatas, Nur Ikhwan Abadi dan Agus Subiyakto Saleh.
Sebelumnya, dr. Sarbini Abdul Murad, pimpinan proyek (Pimpro) pembangunan menuturkan, rencananya rumah sakit itu akan rampung pada awal 2018 dengan menghabiskan dana sekitar Rp24-30 miliar.
Baca Juga: 30 WNI dari Suriah Kembali Dievakuasi ke Indonesia
“Pembangunan rumah sakit ini ada dua tahap. Tahap pertama pembangunan fisik rumah sakit kira-kira satu sampai dua bulan, dan tahap kedua pengadaan alat medis. Total menghabiskan dana sekitar 24 miliar rupiah. Dari besarnya dana itu, Walubi (Perwakilan Umat Budha Indonesia) memberikan bantuan sebesar satu juta dolar AS (Kurs, 1 : 13.321.75),” ujarnya.
Pada pertemuan bulan Maret lalu dengan Presidium MER-C, Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) A.M. Fachir menuturkan bahwa launching rumah sakit tersebut rencananya akan diselenggarakan di Gedung Kementerian Luar Negeri RI.
“Program ini merupakan murni bantuan yang bersifat kemanusiaan, sehingga persepsi yang harus dibangun sejak awal adalah persepsi kemanusiaan,” katanya saat itu.
Proyek ini adalah kerja sama MER-C dan Palang Merah Indonesia (PMI) yang didukung pemerintah di Jakarta.
Baca Juga: Banjir di Makasar Rendam Rumah Dinas Gubernur dan Kapolda
Rencana awal, RS Indonesia akan dibangun di lahan seluas 4.000 m2 di desa Muaung Bwe, Mrauk-U, Rakhine State. Namun, kemudian pemerintah daerah memberikan lahan lain yang lebih strategis seluas 7.000 m2 masih di wilayah Mrauk-U.(L/KO/RE1/RS3)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Angkatan Kedua, Sebanyak 30 WNI dari Suriah Kembali ke Tanah Air