Terjadinya Musibah Karena Dosa Manusia (Oleh: Abu Abdullah Faqih)

Oleh : Abu Abdullah Faqih (Ulama)

dan malapetaka yang menimpa manusia penyebabnya adalah dosa, itupun hanya sebagian dosa, dan lebih banyak yang Allah ampuni.

Allah ‘azza wa jalla berfirman:

وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ

Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan- kesalahanmu.”
(Asy-Syura 42: ayat 30)

Allah ‘azza wa jalla juga berfirman dalam surat lain:

فَكُلًّا أَخَذْنَا بِذَنْبِهِ ۖ فَمِنْهُمْ مَنْ أَرْسَلْنَا عَلَيْهِ حَاصِبًا وَمِنْهُمْ مَنْ أَخَذَتْهُ الصَّيْحَةُ وَمِنْهُمْ مَنْ خَسَفْنَا بِهِ الْأَرْضَ وَمِنْهُمْ مَنْ أَغْرَقْنَا ۚ وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيَظْلِمَهُمْ وَلَٰكِنْ كَانُوا أَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ

Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, maka di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil dan di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan di antara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan di antara mereka ada yang Kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.” (Al-‘Ankabut 29: 40)

Asy-Syaikh Al-Mufassir As-Sa’di rahimahullah berkata,

منعوها حقها التي هي بصدده، فإنها مخلوقة لعبادة الله وحده، فهؤلاء وضعوها في غير موضعها، وأشغلوها بالشهوات والمعاصي، فضروها غاية الضرر، من حيث ظنوا أنهم ينفعونها

Mereka tidak memenuhi hak diri mereka sendiri yang diciptakan untuk beribadah hanya kepada Allah ta’ala, mereka tidak melakukan yang seharusnya dan hanya sibuk dengan memenuhi syahwat dan maksiat, maka mereka menjerumuskan diri mereka sendiri kepada azab yang paling pedih, namun mereka pun mengira sedang melakukan yang baik untuk diri mereka.” (Tafsir As-Sa’di, hal. 631)

Penyebab Terbesar Musibah dan Malapetaka adalah:

1. Dosa Syirik

Allah ‘azza wa jalla berfirman:

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَٰكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ”

“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (Al-A’raf 7: 96).

Ayat yang mulia ini menjelaskan bahwa beriman dan bertakwa adalah kunci kebaikan negeri. Dan keimanan yang paling tinggi adalah mentauhidkan Allah ta’ala dan menjauhi dosa syirik. Adapun bertakwa adalah meneladani Rasulullah Shallallaahu’alaihi Wa Sallam dan tidak menyelisihi petunjuk beliau.

Allah ‘azza wa jalla juga menegaskan bahwa sebab manusia ditimpa azab karena mendustakan ajaran para Rasul ‘Alaihimussalaam, yaitu melakukan syirik dan menyelisihi petunjuk Rasul.

Maka wajib bagi kita saling mengingatkan untuk menghindari adat istiadat, budaya maupun tradisi yang mengandung kesyirikan dan kekafiran.

2. Meninggalkan Kehidupan Berjama’ah dan Saling Tolong Menolong Antar Sesama Muslim

Tidak ada solusi yang paling jitu dan akurat kecuali resep dari sang Maha pemberi kehidupan bagi alam semesta.
Untuk mengantisipasi semua itu, maka muslimin wajib kembali kepada pimpinan Allah dan Rasul-Nya yaitu bersatu padu dalam satu Jama’ah, kalau tidak maka Allah ingatkan dengan ayat- ayatnya.

Allah SWT berfirman:

وَٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَآءُ بَعْضٍ ۚ إِلَّا تَفْعَلُوهُ تَكُن فِتْنَةٌ فِى ٱلْأَرْضِ وَفَسَادٌ كَبِيرٌ ﴿۷۳﴾

Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung bagi sebagian yang lain. Jika kamu (hai para muslimin) tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu, niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar.”
(QS.Al-Anfaal 8: Ayat 73)

Semoga bermanfa’at,
والله أعلم بالصواب

Barangsiapa mengajak (manusia) kepada petunjuk, maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun…”(HR.Muslim).

(A/R4/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

 

 

 

 

Wartawan: kurnia

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.