Pennsylvania, MINA – Setelah ditangkap, pelaku penembakan di sinagog Yahudi di Pittsburgh, Pennsylvania, Amerika Serikat, dipindahkan ke rumah sakit untuk menerima perawatan.
Pelaku bernama Robert Bowers (46) terluka saat terlibat baku tembak dengan polisi yang datang ke Sinagog Pohon Kehidupan untuk menangkapnya. Demikian Channel News Asia melaporkan yang dikutip MINA, Ahad.
Para jaksa AS pada Sabtu (27/10) mendakwanya dengan 29 tuduhan kejahatan federal dan pelanggaran senjata api, termasuk 11 tuduhan menggunakan senjata api untuk melakukan pembunuhan dan 11 tuduhan menghalangi ritual agama yang mengakibatkan kematian.
Sebelas orang tewas, kata para pejabat, dalam serangan senjata di sinagog di kota Pittsburgh, Pennsylvania, Sabtu (27/10)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
Pria bersenjata, yang melepaskan tembakan ketika Sinagog Pohon Kehidupan mengadakan kebaktian Sabat, kemudian dibawa ke tahanan.
Presiden Donald Trump mengatakan “banyak orang” telah tewas dan terluka dalam “pembunuhan massal yang kejam,” demikian BBC melaporkan.
Selain tersangka, dua orang lainnya berada di rumah sakit dalam kondisi kritis, kata polisi.
Penyidik federal memperlakukan penembakan itu sebagai kejahatan kebencian.
Baca Juga: Parlemen Brasil Keluarkan Laporan Dokumentasi Genosida di Gaza
Liga Anti Pencemaran Nama Baik (ADL), sebuah organisasi nonpemerintah Yahudi yang memerangi anti-Semitisme, mengatakan, “Kami percaya ini adalah serangan paling mematikan terhadap komunitas Yahudi dalam sejarah Amerika Serikat.”
Pada Sabtu pagi, para jemaat berkumpul di sinagog, di lingkungan Squirrel Hill, untuk upacara pemberian nama bayi selama ibadah hari Sabat.
Squirrel Hill adalah tempat salah satu populasi Yahudi terbesar di Pennsylvania dan akan menjadi hari tersibuk di sinagog Ahad ini.
Menurut laporan, Bowers, seorang pria kulit putih, memasuki gedung dengan melengkapi diri senapan serbu dan dua pistol.
Baca Juga: Bank dan Toko-Toko di Damaskus sudah Kembali Buka
Bowers dilaporkan berteriak “Semua orang Yahudi harus mati” ketika ia menyerbu Sinagog Pohon Kehidupan, saat puluhan jemaat berkumpul di pagi hari untuk kebaktian Sabat. (T/R11/RI-1)
Miraj News Agency (MINA)
Baca Juga: Ratu Elizabeth II Yakin Setiap Warga Israel adalah Teroris