Bangkok, 25 Ramadhan 1436/12 Juli 2015 (MINA) – Sebanyak delapan pengungsi Muslim Uighur, terdiri dari anak-anak dan perempuan, dideportasi dari Thailand menuju Turki pada Sabtu (11/7).
Pemulangan itu memperpanjang deretan pengungsi Muslim Uighur yang dideportasi dari Thailand menuju Turki menjadi 180 orang sejak awal tahun ini.
Total pengungsi Muslim Uighur di Thailand mencapai 350 orang. Lebih dari 100 Muslim Uighur sebelumnya dipulangkan ke Cina hingga memicu perselisihan karena mereka dikhawatirkan akan dianiaya.
Sementara itu, sisa 52 pengungsi masih menjalani proses verifikasi di Thailand, demikian Bangkok Post melaporkan sebagaimana dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Juru bicara (jubir) wakil pemerintah Thailand, Weerachon Sukhondhapatipak, mengatakan total pengungsi yang dideportasi ke Turki terdiri dari 140 anak-anak dan 32 perempuan, sedangkan ke Cina 85 laki-laki dan 24 perempuan.
Sebelumnya, keputusan Thailand memulangkan Muslim Uighur ke Cina mengundang kritik keras dari Turki, Amerika Serikat (AS), dan Uni Eropa, termasuk dari Muslim Thailand. Namun, pemerintah Thailand menjamin Uighur akan diperlakukan adil di Cina.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Thailand, Tanasak Patimapragorn, mengatakan pihaknya sudah mengirimkan surat kepada pihak yang merasa prihatin dengan isu itu. Pemulangan Muslim Uighur berkebangsaan Cina ke Cina dilandasi pertimbangan yang matang.
“Thailand mengeluarkan keputusan tersebut sesuai dengan hukum kemanusiaan,” ujar Tanasak seperti dilaporkan Bangkok Post.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
“Thailand bekerja sama dengan Turki dan Cina mengenai masalah pengungsi Uighur selama setahun lalu,” tambahnya. (T/P020/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan