Bangkok,13 Rajab 1436/2 Mei 2015 (MINA) – Pemerintah Thailand didesak oleh organisasi-organisasi internasional, Sabtu (2/5), untuk melakukan penyelidikan atas kuburan massal etnis Rohingya di kamp perdagangan manusia di Thailand Selatan.
Sebuah tim investigasi independen dengan bantuan PBB diharapkan bisa bekerja menyelidiki temuan kuburan massal pada Jumat (1/5) di distrik Sadao, provinsi Songkhla, hanya 300 meter utara perbatasan Malaysia, Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Junta militer yang berkuasa telah menyatakan perang melawan perdagangan manusiasehingga masalah ini menjadi prioritas utama pada bulan Juni tahun lalu.
Tapi organisasi Human Rights Watch mengatakan, para pejabat lokal tetap terlibat dalam kasus perdagangan manusia tersebut.
Baca Juga: HRW: Pengungsi Afghanistan di Abu Dhabi Kondisinya Memprihatinkan
“Keterlibatan panjang pejabat Thailand dalam perdagangan manusia membuat penyelidikan independen dengan bantuan PBB diperlukan, untuk mengungkap kebenaran dan menangkap mereka yang bertanggung jawab untuk menjelaskan,” kata Direktur Human Rights Watch untuk Asia Brad Adams dalam sebuah pernyataan Sabtu.
Namun hingga Sabtu siang, belum ada reaksi resmi dari junta Thailand terkait penemuan kuburan massal itu. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
http://aa.com.tr/en/headline/502881–bodies-of-32-muslim-rohingya-found-buried-in-thai-south
Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi