Bangkok, 7 Dzulqa’dah 1436/22 Agustus 2015 (MINA) – Pemerintah Thailand berencana membelanjakan delapan miliar baht untuk meningkatkan kualitas dan promosi makanan halal di negara itu.
Menteri Perindustrian yang baru diangkat, Atchaka Sibunruang menyatakan langkah tersebut dilakukan untuk menjadikan Thailand sebagai salah satu negara utama pengekspor makanan halal bagi masyarakat internasional.
“Tujuannya adalah untuk membuat Thailand menjadi salah satu di antara lima negara eksportir makanan halal terbesar dunia”, ungkap Atchaka dalam sebuah pernyataan, IINA melaporkan seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Atchaka yang sebelumnya menjabat sebagai sekretaris permanen Departemen Perindustrian dengan dukungan kerajaan juga menyatakan, dengan promosi yang kuat, ekspor makanan halal Thailand diperkirakan tumbuh sebesar 5 persen menjadi $ 6,1 miliar tahun ini.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
Thailand saat ini menempati peringkat ke-13 di antara negara-negara pengekspor makanan halal.
Kementerian telah menetapkan dalam jangka waktu lima tahun mendatang Thailand harus menjadi salah satu dari lima negara eksportir utama produk halal dunia.
“Pemerintah ingin Thailand menjadi eksportir utama makanan halal dalam lima tahun ke depan,” kata Atchaka.
“Pasar halal dunia sangat menjanjikan, dengan lebih dari 1,7 miliar Muslim di seluruh dunia dan populasi Muslim diperkirakan akan meningkat menjadi 2,8 miliar pada tahun 2050,” paparnya.
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina
Rencana terbaru kementerian perindustrian Thailand adalah mempromosikan tiga provinsi di selatan yang mayoritas penduduknya Muslim yaitu Pattani, Yala dan Narathiwat, sebagai pusat makanan halal di negaranya.
“Industri makanan halal merupakan salah satu dari 11 produk utama yang ditargetkan pemerintah menjadi andalan ekspor,” kata Atchaka.
Pemerintah akan terus memberikan dukungan teknologi untuk investor swasta, membantu mereka menciptakan produk baru sehingga mereka dapat bersaing di pasar global dengan negara-negara lain di Asean, khususnya Indonesia dan Malaysia, katanya. (T/AE/R03)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Filipina Kembali Dihantam Badai