Bangkok, MINA – Thailand menarik duta besarnya dari Phnom Penh dan mengusir utusan Kamboja. Penyelidikan atas ledakan ranjau darat memperparah sengketa perbatasan yang telah berlangsung lama.
Kementerian Luar Negeri Thailand menurunkan hubungan diplomatiknya dengan Kamboja dan mengajukan protes resmi, setelah penyelidikan oleh thailand/">militer Thailand diduga menemukan bukti bahwa Kamboja telah memasang ranjau darat baru di wilayah perbatasan yang disengketakan, ujar Phumtham Vejjayachai, Penjabat Perdana Menteri, dalam sebuah pernyataan pada Rabu (23/7). Radio Free Asia (RFA) melaporkan.
Pemerintah juga telah memerintahkan penutupan semua pos pemeriksaan perbatasan di bawah yurisdiksi thailand/">Angkatan Darat Kedua Thailand, ujarnya.
Wakil Menteri Luar Negeri Kamboja, Letnan Jenderal Maly Socheata, membantah tuduhan Thailand tersebut, dengan mengatakan dalam sebuah pernyataan pers bahwa wilayah perbatasan “masih mengandung ranjau darat sisa-sisa perang masa lalu yang belum sepenuhnya dibersihkan.”
Baca Juga: Brasil Desak Israel Berhenti Berpura-pura sebagai Korban, Kecam Genosida di Gaza
Lima anggota patroli thailand/">militer Thailand terluka akibat ranjau darat pada Rabu di distrik Nam Yuen, Provinsi Ubon Ratchathani timur laut, kata thailand/">militer Thailand. Seorang tentara kehilangan satu kaki.
Insiden ini menyusul ledakan ranjau darat lain pada 16 Juli yang menyebabkan seorang tentara Thailand kehilangan satu kaki.
Ketegangan tetap tinggi sejak seorang tentara Kamboja tewas dalam insiden penembakan pada 28 Mei di wilayah perbatasan yang disengketakan. Sejak itu, kedua negara tetangga telah melancarkan konflik politik yang saling berbalas, dengan Thailand menutup perlintasan perbatasan dan Kamboja mengajukan petisi ke Mahkamah Internasional dan melarang beberapa impor dari Thailand. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Komunitas Pulau Terpencil di Skotlandia Umumkan Boikot Israel