Oleh: Yara Hawari, Anggota Kebijakan Palestina di Al-Shabaka.
Ramallah, MINA – Pasukan zionis Israel menggunakan senjata ‘pengendalian massa’ yang secara kolektif mereka gunakan untuk membubarkan warga sipil Palestina karena melakukan aksi protes.
Dikutip dari AlJazeera pada Sabtu (15/5), di Nazareth, Haifa, Ramallah, Yerusalem dan di wilayah Palestina lainnya, banyak yang berdemonstrasi sejak pekan lalu menentang pembersihan etnis yang sedang berlangsung di tangan rezim Israel.
Di kompleks Al-Aqsa, banyak kekerasan terhadap warga Palestina telah terjadi, orang-orang Palestina disemprot dengan gas air mata dan ditembakkan saat mereka beribadah.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Setidaknya tercatat sepuluh warga Palestina terbunuh oleh tembakan pasukan zionis Israel di Tepi Barat yang diduduki pada Jumat (14/5), di tengah protes yang meluas diseluruh wilayah Palestina.
Selain mereka yang terbunuh, ratusan lainnya terluka oleh peluru tajam dan peluru karet, gas air mata dan pemukulan, tetapi juga oleh senjata yang masih kurang dikenal media global yang meliput protes tersebut. Banyak yang keliru menyebutnya sebagai meriam air atau truk pembuangan limbah.
Dalam bahasa Arab, kami menyebutnya “kharara” – secara harfiah “orang yang menyebalkan” – karena baunya yang busuk.
Dalam bahasa Inggris, ini disebut air sigung “The Skunk”, karena bau busuk yang dikeluarkan oleh sigung. Air sigung dikembangkan sebagai “senjata pengendali kerumunan” oleh sebuah perusahaan Israel bernama Odortec.
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
Air sigung “The Skunk” adalah senyawa cair dengan bau menyengat yang digambarkan oleh mereka yang pernah terkena langsung sebagai bau kotoran bercampur dengan mayat yang membusuk.
Sebetuknya itu adalah ramuan bahan kimia yang menyebabkan mual hebat, menghalangi pernapasan normal, menyebabkan tersedak hingga muntah-muntah.
Lembar pengaman perusahaan bahan senjata itu juga menunjukkan bahwa hal itu dapat menyebabkan iritasi kulit, sakit mata dan perut. Warga Palestina juga melaporkan, hal itu menyebabkan kerontokan rambut.
Aparat zionis Israel yang menggunakan air sigung mengeklaim bahwa air tersebut tidak mematikan dan tidak beracun. Namun dosis tinggi dapat memiliki efek yang mematikan, dan ketika ditembakkan dari meriam air/disemprotkan dengan tekanan yang sangat tinggi, dapat menyebabkan cedera serius.
Baca Juga: Iran: Veto AS di DK PBB “Izin” bagi Israel Lanjutkan Pembantaian
Bahkan semprotan kecil air sigung “The Skunk” meninggalkan bau tak sedap di kulit selama berhari-hari. Di pakaian dan di gedung, bau busuk itu bisa bertahan lebih lama, berminggu-minggu.
Tentu saja, pasukan zionis Israel tidak hanya menggunakannya untuk meredam protes; mereka juga menyebarkannya untuk hukuman kolektif. Truk-truk bermuatan sigung melewati lingkungan Palestina dan menyemprotkan ke bangunan sebagai pembalasan bagi penduduk setempat yang memprotes pendudukan dan apartheid Israel.
Akibatnya, bisnis harus tutup selama berhari-hari dan keluarga Palestina harus meninggalkan rumah untuk jangka waktu yang lama sampai bau busuknya hilang.
Inilah yang membuatnya “The Skunk” menjadi alat hukuman kolektif yang brutal.
Baca Juga: IDF Akui Kekurangan Pasukan untuk Kendalikan Gaza
Selain menjual air sigung “The Skunk” kepada pemerintah Israel untuk digunakan di Palestina, Odortec juga mengekspornya. Di Amerika Serikat, ini disediakan oleh perusahaan Mistral Security, yang merekomendasikan penggunaannya di “penyeberangan perbatasan, fasilitas pemasyarakatan, demonstrasi dan aksi lainnya”.
Beberapa departemen kepolisian telah membelinya, termasuk yang ada di Ferguson, Missouri, menyusul protes tahun 2015 terhadap kebrutalan polisi dan rasisme institusional.
Fakta bahwa senjata yang dikembangkan oleh perusahaan Israel ini mendapatkan popularitas di luar negeri tidaklah mengejutkan. Israel adalah pengekspor senjata per kapita terbesar di dunia dan menggunakan warga Palestina sebagai kelinci percobaan untuk menunjukkan “kemanjuran” dan “mematikan” senjata mereka.
Odortec dan produsen senjata Israel lainnya bahkan tidak perlu berinvestasi dalam memasarkan senjata mereka; saluran berita yang memuat rekaman serangan brutal oleh tentara Israel melakukan tugasnya mempromosikan untuk mereka.
Baca Juga: Hamas Tegaskan, Tak Ada Lagi Pertukaran Tawanan Israel Kecuali Perang di Gaza Berakhir
Perusahaan Israel yang memproduksi senjata untuk pembunuhan massal juga menjadikan Gaza sebagai tempat uji coba senjata. Orang zionis Israel bahkan menyebut jalur berpenduduk padat, di mana warga sipil tidak dilindungi oleh “Kubah Besi” atau tempat penampungan militer yang canggih, sebagai “sapi perah”.
Hasil mengerikan dari puluhan tahun praktik “pengujian” perusahaan senjata Israel telah menyebabkan ribuan orang terbunuh dan melukai warga Palestina. Israel mengekspor senjata yang diuji pada warga sipil Palestina ini ke sekitar 130 negara.
Khusus untuk mengatasi “kharara”/air sigung (The Skunk), kami merekomendasikan hal berikut: jika mengenai kulit Anda, gosok tomat dan minyak zaitun untuk membantu menghilangkan baunya; jika mengenai pakaian Anda, lebih baik membuangnya. Secara keseluruhan, yang terbaik adalah menghindari penyemprotan dengan cara apa pun.
Dalam menghadapi efek psikologis dari represi kekerasan dan hukuman kolektif, warga Palestina juga memiliki rekomendasi atau humor gelap. “Kharara”/The Skunk sudah menonjol dalam lelucon sinis Palestina. Satu berbunyi: “Apa yang Anda lebih suka hadapi, peluru atau kharara”. (AT/R6/P1)
Baca Juga: Hamas: Rakyat Palestina Tak Akan Kibarkan Bendera Putih
Sumber: AlJazeera.
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Makin Terisolasi di Tengah Penurunan Jumlah Penerbangan