Bandung, 3 Rajab 1437 / 10 April 2016 (MINA) – Transformasi IAIN menjadi UIN Sunan Gunung Djati (SGD) pada 10 Oktober 2005 menjadi salah satu penanda perubahan sekaligus komitmen untuk memperluas kiprah bagi dunia pendidikan di Indonesia, karea UIN dituntut untuk mampu melahirkan orang-orang pintar, beriman, dan berakhlakul karimah.
Sejak didirikan pada 8 April 1968, IAIN Sunan Gunung Djati Bandung terus berubah dan berkembang, kata Rektor UIN SGD Bandung Mahmud pada acara Dies Natalis institut tersebut yang mengusung tema “Inovasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung Untuk Peradaban Baru Islam”, di Aula UIN SGD, Bandung, beberapa waktu lalu.
Menurut dia, setidaknya ada 3 hal yang akan dilakukan UIN SGD untuk melahirkan lulusan berkualitas dan bermoral. Pertama, sinergi civitas akademika dalam membangun fondasi bagi generasi penerus. “Kami tidak ada apa-apanya jika belum melibatkan semua civitas akademika sebagai bagian dari dan memiliki UIN SGD Bandung,”kata Mahmud seperti dilaporkan siaran pers yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Kedua, melakukan perubahan diri. Mahmud mengajak civitas akademikia UIN SGD berubah untuk kebaikan. “Perubahan adalah syarat mencapai kemajuan, maka rukunnya adalah perbaikan,” katanya.
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
Ketiga, merespon dan mengantisipasi dinamika perubahan zaman. Menurut Mahmud, ada tiga isu strategis yang akan digarap UIN SGD dalam merespon perubahan, yaitu membangun infrastruktur yang modern, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, dan melestarikan nilai-nilai filosofis wahyu untuk memandu ilmu dalam bingkai akhlak al karimah.
Mahmud menambahkan, UIN SGD Bandung sekarang memilki 12 Prodi Program Sarjana (S1) yang terakreditasi A. Selain itu, ada 12 Program Magister (S2) dan 4 Program Doktor (S3), yang rata-rata terakreditasi B.
Dia mengajak civitas akademika UIN SGD untuk meningkatkan kinerja agar dapat meraih sebanyak mungkin prodi berakreditasi A. “Untuk mencapai itu semua, kuncinya adalah peningkatan kualitas tenaga pendidik, kependidikan dan mahasiswa,” ujarnya. (T/ima/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun