Maluku Utara, MINA – Dompet Dhuafa (DD) melalui tim respon bencana Disaster Management Centre (DMC) berangkat dari Jakarta dan Sulawesi Selatan sejak Senin (15/7) 2019 untuk membantu dan mengevakuasi korban gempa di wilayah Halmahera Selatan, Maluku Utara.
“DD menerjunkan tim DMC berjumlah tujuh orang berupaya mencapai titik lokasi melalui perjalanan laut dengan ketinggian ombak dua meter, akses yang cukup terjal dengan beberapa jembatan putus menambah kesulitan tim menuju lokasi. Hingga sore ini (Selasa, 16/7) beberapa aktivis kemanusiaan DD yang telah merapat ke Halmahera Selatan melakukan layanan tanggap darurat dimulai dari assesment terdampak”, ucap Benny, Direktur Disaster Management Centre (DMC) Dompet Dhuafa.
Benny mengatakan, menurut sumber Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), gempa berkekuatan 7,2 SR dengan intensitas dirasakan VI MMI terjadi pada Ahad, 14 Juli 2019, pukul 16:10:51 WIB, demikian rilis Dompet Dhuafa yang diterima MINA.
Baca Juga: Tausiyah Kebangsaan, Prof Miftah Faridh: Al-Qur’an Hadits Kunci Hadapi Segala Fitnah Akhir Zaman
Gempa dirasakan 2-5 detik, hal ini menyebabkan warga Ternate dan Maluku Utara berhamburan dan berlari ke wilayah yang tinggi seperti perbukitan.
Kedalaman gempa 10 Km. Hingga 15 Juli 2019 pukul 07:00 WIB terjadi gempa susulan sebanyak 65 kali dengan kedalaman rata-rata 10 Km.
Ia menjelaskan, hingga kini dari data BNPB terdapat tiga jiwa meninggal dunia, sementara di sisi lain terdapat lebih dari 2.000 orang mengungsi di 14 titik pengungsian, dengan jumlah pengungsian terbanyak terdapat di Kecamatan Bacan Selatan sebanyak 1000 jiwa dan di Masjid Raya Halmahera Selatan sebanyak 500 orang.
Paparnya, kerusakan hingga kini masih terlihat di beberapa wilayah Halmehera Selatan, terdapat 971 unit rumah rusak dengan 12 Desa terdampak.
Baca Juga: Pembukaan Silaknas ICMI, Prof Arif Satria: Kita Berfokus pada Ketahanan Pangan
Tambahnya, disisi lain ada dua jembatan mengalami kerusakan parah yang menghambat evakuasi ke desa tersebut.
Sambungnya, ada dua belas unit fasilitas umum terdampak dari bencana tersebut berdasarkan dari data BNPB yang diterima pada 15 Juli 2019. (R/Gun/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menteri Yusril Sebut ada Tiga Negara Minta Transfer Napi