Gaza, MINA – Relawan medis Emergency Medical Team (EMT) Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) yang saat ini masih berada di Rafah, Gaza Selatan, tetap bertugas membantu sejumlah rumah sakit meski invasi Israel ke wilayah tersebut sedang berlangsung.
Invasi Israel ke Rafah memaksa sejumlah staf RS Kuwaiti mengungsi ke daerah Al Mawasi dan Khan Younis, sehingga sejak Rabu (8/5), empat relawan EMT MER-C diarahkan oleh WHO untuk bertugas di Rumah Sakit tersebut, khususnya dokter spesialis bedah orthopedi dan perawat.
Tim MER-C bertugas bersama Tim EMT dari negara lain, untuk memberikan bantuan bagi para korban serangan.
Relawan EMT MER-C lainnya juga masih bertugas di klinik Tal Al-Sultan Primary Health Care Center. Sementara itu, RS An Najjar yang biasa menjadi lokasi tugas TIM EMT MER-C, saat ini sudah tidak beroperasi.
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia
Salah satu relawan medis MER-C, Ita Muswita mengatakan, RS Kuwaiti merupakan pintu pertama pasien sehinga sejak ditugaskan mereka banyak menerima pasien korban langsung perang yang terkena bom, terutama luka bakar yang perlu dirujuk.
“Alhamdulillah, kami bisa bantu mereka sebelum border (perbatasan) dibuka. Atas izin Allah, kami menerima apapun bentuk takdir Allah karena memang ini yang terbaik dari Allah. Doakan kami tetap istiqomah dalam tugas,” tuturnya.
Relawan MER-C lainnya, Fikri Rofiul Haq mengatakan bahwa situasi di RS Kuwaiti seperti situasi di Rumah Sakit Indonesia dulu, di mana pasienya korban-korban dampak perang karena serangan yang terjadi sudah sangat dekat. Ia menambahkan bahwa halaman Rumah Sakit juga sempat terkena serangan pada Rabu malam.
Saat ini tersisa 12 relawan MER-C di Gaza. Hari Senin, 6 Mei 2024, aktifitas medis relawan MER-C sempat dihentikan imbas serangan darat Israel ke Rafah. Hal ini juga mengakibatkan pergerakan masuk dan keluar Gaza untuk semua Tim EMT dibawah WHO ditunda, termasuk Tim EMT MER-C. []
Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Majelis Umum PBB akan Beri Suara untuk Gencatan Senjata ‘Tanpa Syarat’ di Gaza