Aceh, 11 Rabi’ul Awwal 1438/11 Desember 2016 (MINA) – Tim medis Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) menekankan pentingnya ruang laktasi bagi ibu dan bayi di pengungsian kala situasi darurat bencana.
“Tersedianya ruang laktasi bagi ibu menyusui sangat penting di tempat pengungsian, agar ibu bayi mendapatkan privasi ketika menyusui,” kata dr. Aslinar, SpA, M. Biomed, tim medis MDMC di Posko Muhammadiyah Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, Sabtu (10/12).
Menurut dia, membiasakan bayi usia 0 – 6 bulan untuk mengkonsumsi susu formula sangatlah riskan, mengingat pemberiannya di saat situasi darurat kerap muncul efek seperti; alergi susu sapi; diare; kembung serta muntah.
“Ketika ketergantungan bayi pada susu formula muncul, seorang ibu terutama pada keluarga yang tidak mampu akan kewalahan membeli susu formula manakala bantuan susu formula ketika bencana dihentikan,” ujar dia.
Baca Juga: Prabowo Klaim Raih Komitmen Investasi $8,5 Miliar dari Inggris
Ia menegaskan bahwa ketersediaan akses penyajian susu formula untuk bayi pasca bencana menghadapi banyak kendala mengingat dalam prosesnya terdapat hal – hal yang perlu diperhatikan seperti; tersedianya air panas yang bersih serta sterilnya botol dot.
Pendekatan dan dorongan kepada ibu menyusui untuk melanjutkan progam laktasi haruslah dilakukan oleh pihak – pihak yang terlibat dalam penanggulangan bencana, terutama petugas – petugas yang berada di tempat pengungsian.
“Pada dasarnya Air Susu Ibu (ASI) merupakan susu yang tidak tergantikan untuk bayi,” demikian dr. Aslina
Seperti diketahui, beberapa hari lalu, Aceh mengalami bencana gempa bumi yang mengakibatkan puluhan ribu orang mengungsi dan lebih dari 100 orang meninggal dunia. (L/P011/R02)
Baca Juga: Fun Run Solidarity For Palestine Bukti Dukungan Indonesia kepada Palestina
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)