Gaza, MINA – Pertahanan Sipil Gaza menemukan lebih dari 250 jenazah, meskipun terjadi kekurangan peralatan yang sangat parah untuk mengevakuasi warga Palestina yang terkubur di bawah reruntuhan, setelah dua tahun genosida Israel dengan lebih dari 10.000 orang masih dilaporkan hilang.
Dilansir dari Quds News Network (QNN), Juru Bicara Pertahanan Sipil Gaza, Mahmoud Basal, mengatakan, badan tersebut telah menemukan lebih dari 250 jenazah sejak perang berakhir, beberapa di antaranya tergeletak di jalanan.
“Kami menghadapi kekurangan alat berat yang signifikan untuk membersihkan puing-puing. Lebih dari 10.000 orang berada di bawah reruntuhan, dan kami tidak memiliki sarana untuk menjangkau mereka,” ujarnya.
“Sisa-sisa perang dan bahan peledak menimbulkan ancaman besar bagi nyawa manusia,” katanya.
Baca Juga: Ben-Gvir Serbu Masjid Al-Aqsa untuk Kedua Kalinya dalam Sepekan
PBB memperkirakan, 92 persen dari seluruh bangunan tempat tinggal di Gaza telah rusak atau hancur sejak perang dimulai pada Oktober 2023, dan ratusan ribu warga Palestina yang mengungsi terpaksa tinggal di tenda-tenda dan tempat penampungan darurat lainnya.
Lebih dari 67.800 warga Palestina syahid dalam genosida tersebut, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pasukan Israel Serbu Tepi Barat Beberapa Jam Usai Pembebasan Tahanan