Brussels, 9 Safar 1437 /21 November 2015 (MINA) – Perdana Menteri Belgia Charles Michel memperingatkan meningkatnya ancaman teror di ibukota Brussels, ke tingkat tertinggi, Sabtu (21/11).
Sistem kereta bawah tanah di kota itu ditutup dan polisi bersenjata lengkap dan tentara berpatroli di sepanjang jalan-jalan lebih dari sepekan setelah lebih dari 130 tewas dalam serangan bersenjata dan bom di Paris. Banyak tersangka penyerang Paris tinggal di Belgia, termasuk orang-orang yang masih buron.
Perdana Menteri Charles Michel, mengatakan, tingkat ancaman dinaikkan ke level empat karena “informasi cukup tepat tentang risiko serangan seperti yang terjadi di Paris” dan memperingatkan bahwa “beberapa individu dengan senjata dan bahan peledak bisa melancarkan serangan, bahkan mungkin di beberapa tempat pada saat yang sama”. Demikian World Bullettin melaporkan, dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Sabtu.
Berbicara pada konferensi pers di Brussels, ia mendesak masyarakat untuk tetap tenang.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Sebelumnya Pusat Krisis OCAM pemerintah mengatakan, tingkat siaga menandakan sebuah “ancaman yang sangat serius” di wilayah Brussels.
Dalam sebuah pernyataan, OCAM mendesak orang-orang untuk tinggal jauh dari daerah ramai, termasuk tempat konser dan transportasi umum.
Warga Negara Belgia, Abdelhamid Abaaoud, diduga sebagai otak serangan di Paris yang tewas dalam serangan polisi pada Rabu (18/11). Beberapa kelompok militan tinggal di Brussels, termasuk Salah Abdeslam, yang terakhir terlihat menuju perbatasan Belgia setelah serangan.
Ada serangkaian penggerebekan anti-teror di sekitar ibukota Brussels itu, berfokus pada daerah Molenbeek.
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
Menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa 2014, Belgia memiliki jumlah perkapita tertinggi pejuang di Suriah dan Irak di antara semua negara-negara Eropa. (T/P002/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas