Wasshington, 19 Ramadhan 1435/17 Juli 2014 (MINA) – Amerika Serikat (AS) meningkatkan sanksi bagi tokoh-tokoh penting Rusia, empat pejabat pemerintah Rusia, dan pemerintah yang memisahkan diri di timur Ukraina dengan sanksi tambahan.
“Sanksi ini signifikan, dan juga ditargetkan dan dirancang untuk memiliki dampak maksimum sementara pada Rusia, membatasi efek berlebihan pada perusahaan-perusahaan Amerika, atau orang-orang dari sekutu kami,” kata Presiden AS Barack Obama kepada wartawan di Gedung Putih, Rabu (16/7).
Obama mengatakan bahwa langkah hari Rabu dilakukan atas konsultasi dengan sekutu Eropa Amerika Serikat, Anadolu Agency yang dikutip MINA.
Menurut Departemen Keuangan, sanksi akan mempengaruhi sejumlah entitas dan orang-orang, termasuk tokoh-tokoh kunci dalam energi, jasa keuangan, dan kekuatan sektor pertahanan Rusia.
Baca Juga: Survei: 37 Persen Remaja Yahudi di AS Bersimpati dengan Hamas
Sanksi akan berdampak pada dua lembaga keuangan Rusia, OAO Gazprombank, yang 40 cabangnya di Rusia melayani 45.000 perusahaan dan tiga juta layanan pribadi perorangan, serta sebuah bank pembangunan Vnesheconombank (VEB).
Sanksi juga menargetkan dua perusahaan energi Rusia, OAO Novatek dan Rosneft, perusahaan minyak terbesar di Rusia.
Menurut Departemen Keuangan, kedua perusahaan energi dan lembaga keuangan memiliki akses ke pasar modal AS yang dibatasi menyusul pengumuman Rabu.
Delapan perusahaan senjata dan empat pejabat pemerintah Rusia, termasuk seorang kepala keamanan Rusia Sergey Beseda, juga disebutkan dalam daftar sanksi.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Selain Rusia, Departemen Keuangan juga menunjuk Republik Rakyat Luhansk dan Republik Rakyat Donetsk yang memisahkan diri dari Ukraina, termasuk Perdana Menteri Aleksandr Borodai yang memproklamirkan diri.
Feodosiya Enterprises, sebuah fasilitas pengiriman minyak utama di Crimea, juga terkena sanksi di mana AS menudingnya memiliki peran dalam penyalahgunaan aset negara Ukraina.
Sanksi tambahan itu sebagai tanggapan Washington terhadap upaya Rusia untuk mengguncang timur Ukraina, dan melakukan pendudukan atas Crimea.
“Rusia terus mengguncang Ukraina dan memberikan dukungan kepada separatis, meskipun pernyataan sebaliknya,” Wakil Menteri Departemen Keuangan untuk Terorisme dan Intelijen Keuangan, David S. Cohen mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dirilis kepada pers. (T/P09/EO2)
Baca Juga: DK PBB Berikan Suara untuk Rancangan Resolusi Gencatan Genjata Gaza
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Kepada Sekjen PBB, Prabowo Sampaikan Komitmen Transisi Energi Terbarukan