Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tips Aman Puasa Ramadhan Bagi Ibu Menyusui 

Hasanatun Aliyah Editor : Widi Kusnadi - 31 detik yang lalu

31 detik yang lalu

1 Views

Ilustrasi. Tangan seorang ibu tengah memegang tangan bayinya. (Foto: Aliya/MINA)

BERPUASA saat menyusui bisa menjadi tantangan tersendiri bagi para ibu. Meskipun dalam Islam, ibu menyusui (Busui) mendapatkan keringanan untuk tidak berpuasa jika khawatir akan kesehatan dirinya dan bayinya, namun banyak ibu yang tetap ingin menjalankan ibadah ini saat bulan Ramadhan.

Berpuasa ramadhan saat menyusui bisa dilakukan jika ibu merasa mampu dan tidak membahayakan kesehatan dirinya serta bayinya. Namun, Islam memberikan keringanan bagi ibu menyusui yang merasa kesulitan menjalankan puasa. Sebagaimana dalam Surah Al-Baqarah ayat 184, Allah SWT berfirman:

اَيَّامًا مَّعْدُوْدٰتٍۗ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ وَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهٗ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنٍۗ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهٗ ۗ وَاَنْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ

“(Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (Q.S Al-Baqarah: 184)

Baca Juga: Di Tengah Kehancuran Gaza, Para Janda Berjuang Menghidupi Anak-anaknya

Selain itu, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam juga bersabda:

إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ وَضَعَ عَنِ الْمُسَافِرِ شَطْرَ الصَّلاَةِ وَعَنِ الْمُسَافِرِ وَالْحَامِلِ وَالْمُرْضِعِ الصَّوْمَ أَوِ الصِّيَامَ

“Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla telah meringankan setengah shalat bagi musafir dan meringankan puasa bagi musafir, wanita hamil, dan wanita menyusui.” (HR. Abu Dawud, An-Nasa’i, dan Ibnu Majah)

Menurut studi dari PubMed berjudul Effect of Ramadan Fasting on Breast Milk (2023) membuktikan bahwa tidak ada perbedaan signifikan antara komposisi energi, karbohidrat, protein, dan lipid ASI (Air Susu Ibu) pada ibu yang berpuasa dan tidak berpuasa.

Baca Juga: Tradisi Cucurak Kumpul Makan Keluarga Pakai Daun Pisang Jelang Ramadhan

Studi ini secara langsung melibatkan 21 ibu yang berpuasa dan 27 ibu yang tidak berpuasa. Semua ibu yang terlibat sebagai subjek penelitian ini diminta untuk menyusui bayi mereka secara eksklusif pada bulan Ramadhan.

Hasilnya ditemukan bahwa tidak ada perbedaan signifikan baik terhadap kandungan nutrisi pada ASI ibu yang berpuasa dan tidak berpuasa, maupun kenaikan atau penurunan berat badan bayi.

Menjadi hal terpenting bagi ibu menyusui ketika berpuasa adalah memastikan terpenuhinya asupan makanan dan cairan tubuh. Tak hanya itu, pola tidur, serta menjaga tubuh tetap rileks dapat membantu ibu menjaga kualitas ASI ketika berpuasa.

Jika ingin menjalankan ibadah ini, ada beberapa tips aman puasa ramadhan bagi ibu menyusui agar tetap sehat dan produksi ASI tetap lancar, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

Baca Juga: Warga Semarang Sambut Bulan Ramadhan dengan Dugderan

1. Memenuhi Kebutuhan Cairan Tubuh

Agar aman untuk berpuasa saat menyusui, pastikan ibu memenuhi kebutuhan cairan tubuh saat sahur dan berbuka. Memastikan kebutuhan cairan terpenuhi sangat penting untuk mencegah dehidrasi yang dapat mempengaruhi produksi ASI. Ibu menyusui disarankan minum minimal 2-3 liter air per hari atau 8-12 gelas yang bisa dibagi menjadi dua gelas saat berbuka, empat gelas di antara berbuka dan sahur, serta dua gelas saat sahur. Selain air putih, ibu juga bisa mengonsumsi jus buah, susu, sup atau sayur-sayuran untuk membantu menjaga hidrasi tubuh.

2. Menjaga Asupan Nutrisi 

Hal penting lainnya yang perlu diperhatikan bila busui ingin berpuasa adalah asupan gizi yang cukup, terutama saat sahur.

Baca Juga: 10 Rahasia Sukses Muslimah Mengatur Keuangan di Era Digital

Pola makan yang bergizi seimbang juga harus diperhatikan. Saat sahur dan berbuka, pilih makanan yang mengandung karbohidrat kompleks seperti nasi merah, roti gandum, atau oat agar energi bertahan lebih lama.

Konsumsi juga protein tinggi seperti telur, daging, ikan, tempe, dan tahu untuk mendukung produksi ASI. Lemak sehat dari alpukat, kacang-kacangan, dan minyak zaitun dapat menjadi sumber energi tambahan, sedangkan serat dan vitamin dari sayur seperti bayam, katuk, brokoli, sawi dan sayur lainnya serta buah membantu menjaga daya tahan tubuh dan kesehatan pencernaan.

3. Istirahat yang Cukup 

Istirahat yang cukup juga sangat penting. Kurang tidur bisa membuat ibu lebih cepat lelah dan stres, yang berpengaruh pada produksi ASI. Jika memungkinkan, ibu bisa beristirahat saat bayi tidur agar tubuh tetap bugar selama menjalankan puasa.

Baca Juga: Presiden Prabowo Soroti Isu Lingkungan, Kemiskinan, dan Kesehatan di Kongres XVIII Muslimat NU 

Mengenali tanda-tanda tubuh juga menjadi kunci agar ibu bisa berpuasa dengan aman. Jika selama puasa mengalami pusing, lemas berlebihan, produksi ASI menurun drastis, atau bayi tampak tidak cukup ASI karena lebih gelisah dan jarang buang air kecil, sebaiknya ibu mempertimbangkan untuk membatalkan puasa dan menggantinya di lain waktu.

4. Perah ASI

Produksi ASI di siang hari bisa saja berkurang saat ibu berpuasa. Lalu bagaimana jika harus memerah ASI?

Ibu sebaiknya memerah ASI di malam hari, menyimpannya di dalam lemari pendingin, dan memberikan kepada bayi saat ia membutuhkannya di siang atau sore hari. Supaya bayi tidak terganggu meskipun ibunya sedang berpuasa.

Baca Juga: Aturan Pembatasan Medsos untuk Anak Harus Komprehensif Hingga Menyangkut Kesehatan Mental

5. Makanan yang Sebaiknya Dihindari 

Beberapa makanan sebaiknya dihindari karena bisa mengganggu produksi ASI atau menyebabkan gangguan pencernaan pada bayi, seperti makanan pedas atau asam yang bisa membuat bayi rewel, minuman berkafein berlebihan seperti kopi dan teh yang dapat menyebabkan dehidrasi, serta makanan tinggi gula dan gorengan yang dapat membuat tubuh lebih cepat lemas.

6. Konsultasi ke Dokter 

Jika ragu apakah tubuh siap untuk berpuasa atau tidak, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi. Mereka dapat membantu menyesuaikan pola makan agar ibu tetap bisa menyusui dengan optimal selama berpuasa.

Baca Juga: 10 Sunnah Rasulullah yang Mudah Diterapkan Muslimah

Jika ibu menyusui merasa mampu berpuasa tanpa membahayakan dirinya dan bayinya, maka ia boleh berpuasa. Namun, jika merasa kesulitan atau khawatir produksi ASI berkurang dan berdampak pada kesehatan bayi, maka ia boleh tidak berpuasa dan menggantinya dengan fidyah atau qadha sesuai pendapat ulama. Berpuasa saat menyusui bisa dilakukan dengan tetap memperhatikan kesehatan ibu dan bayi. []

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Muslimah Berprestasi: Menggapai Cita-Cita Tanpa Melanggar Syariat

Rekomendasi untuk Anda