Jakarta, 6 Rajab 1437/14 April 2016 (MINA) – Kepala Subdinas Penerangan Umum Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (AL), Kolonel Suradi Agung Slamet mengatakan, latihan persahabatan AL internasional Multilatelar Naval Exercise Komodo (MNEK) 2016 yang diikuti 37 negara di Padang, Sumatera Barat (Sumbar) dan Kepulaun Mentawai secara tidak langsung mewujudkan perdamaian Dunia.
“Tentara itu cinta damai, dan bisa dilihat, meskipun Laut Cina Selatan yang sedang konflik, mereka semua hadir di sini, untuk menciptakan perdamaian dunia dan dengan didukung adanya monumen perdamaian yang berinisial merpati yang artinya perdamaian,”ujar Suradi juga menjabat sebagai panitia Kabid Dokumentasi dan Publikasi MNEK saat di hubungi Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis (14/4).
Sebelumnya Presiden Joko Widodo yang membuka MNEK 2016 di Padang dan Mentawai beberapa hari yang lalu, mengatakan Komodo 2016 merupakan bentuk diplomasi pertahanan Angkatan Laut di masa damai.
“Komodo 2016 merupakan rangkaian kegiatan sebagai bentuk diplomasi pertahanan Angkatan Laut di masa damai yang diarahkan pada kesepahaman toleransi dan transparansi antar Angkatan Laut negara-negara internasional,” jelas Presiden Joko Widodo.
Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi
Kegiatan yang diselenggarakan sejak 12 hingga 16 April 2016 itu terdiri dari International Fleet Review (IFR) 2016, 15th Western Pacific Naval Symposium (WPNS), dan 2nd Multilateral Naval Exercise Komodo atau Latihan Multilateral Naval Exercise Komodo 2016.
Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK 2016), diikuti oleh Angkatan Laut dari 37 negara. Dalam latihan ini, Angkatan Laut dari negara-negara berbeda secara historis akan bekerjasama menjalankan kegiatan dengan skenario latihan misi bantuan kemanusiaan seperti Medical Civic Action Project (Medcap) dan Engineering Civic Action Project (Encap), serta latihan dalam Maritime Peace Keeping Operation (MPKO).
Dalam kesempatan yang sama beberpa hari yang lalu, Presiden RI juga meresmikan monumen “Merpati Perdamaian” (Peace Dove Monument) yang berselaras dengan materi dari Komodo 2016 yaitu fokus pada kegiatan Maritime Peace Keeping Operation (MPKO) di Taman Muaro Lasak.
Peresmian monumen ditandai dengan penekanan tombol dan penandatanganan prasasti yang dilaksanakan bersamaan dengan pelepasan burung merpati.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Dalam IFR ini dirangkai dengan interaksi antar anggota kapal perang berbagai negara seperti Selaju Sampan (lomba dayung), sepak bola pantai, festival kuliner Marandang di Pantai Cimpago, serta kirab kota dengan maskot masing-masing negara, funbike yang diikuti delegasi WPNS, dance and band performance, promosi kebudayaan dan kuliner Indonesia (cultural dinner) yang sudah dilakukan sejak 12 April hingga hari ini.
“Multilateral Naval Exercise Komodo 2016 berbagai kegiatan juga digelar seperti pembangunan infrastruktur perbaikan jalan, pelayanan kesehatan umum, gigi dan khitan, pelayanan operasi katarak dan bedah, penyuluhan kesehatan serta pemberian alat kesehatan perorangan, donasi alat medis, pertolongan pertama, menentukan jenis perawatan darurat, evakuasi medis, serta sistem identifikasi bencana,”ujar Suradi.
“Kegiatan yang berlangsung hingga hari ini, Alhamdulillah berjalan dengan baik, ini juga menjadi salah satu bentuk promosi wisata yang secara tidak langsung diminati dari bermacam delegasi 37 negara tersebut, Sumbar di harapkan terus menjadi salah satu pusat wisata terbaik di dunia dan juga secara tidak langsung dalam undang-undang 1945, Sumbar memfasilitasi perdamaian dunia,” tutup Suradi. (L/P007/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat