Jakarta, MINA – TNI mengirimkan payung udara barang (PUB) atas permintaan Kerajaan Yordania untuk bantuan kemanusiaan bagi warga Palestina melalui skema airdrop.
“(Sebanyak) 50 set peralatan set peralatan LCLA (low-cost, low-altitude) untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan dengan metode airdrop dengan berat maksimal 14 ton,” kata Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat pelepasan pengiriman bantuan di Apron Lanud Halim Perdana Kusumah, Jakarta, Jumat (29/3).
Misi tersebut akan berlangsung selama sepuluh hari dengan rute pemberangkatan dari Halim, Aceh, Myanmar, India, Uni Emirat Arab (UEA) dan Yordania. Rute yang sama berlaku juga untuk kepulangan langsung ke tanah air.
Selain payung udara barang dengan daya angkut hingga 14 ton itu, TNI juga mengirimkan 900 unit payung udara orang (PUO).
Baca Juga: Puluhan Ribu Orang Tanda Tangani Petisi Tolak Gelar Doktor Bahlil
Payung ini mampu membawa beban dengan berat maksimal 100 kilogram per unit. Menurut Agus, payung udara orang itu nantinya tidak akan digunakan untuk mengangkut orang, melainkan dimodifikasi guna menerjunkan bantuan kemanusiaan ke warga Palestina melalui skema airdrop.
“Jadi nanti 900 itu kita akan serahkan kepada pemerintahan Yordania nanti dari Yordan di airdrop ke Gaza,” ujarnya.
Agus mengungkap, dalam pengiriman bantuan kali ini TNI hanya membawa perlengkapan payung udara karena bahan makanan, obat-obatan serta kebutuhan warga Palestina lainnya disediakan oleh Badan Zakat Nasional di Yordania. Lembaga itu akan membeli bahan bantuan di sana yang dinilai cocok dengan warga Gaza.
“Jadi gitu, bahan makanannya kita beli di sana, makanannya yang cocok untuk saudara-saudara kita di Gaza,” tuturnya. (R/R7/RI-1)
Baca Juga: Pelatih Timnas Arab Saudi Puji Suporter Indonesia
Mi’raj News Agency (MINA)