TNI Sebut Warga Sipil Bisa Gabung Pasukan Perdamaian di Gaza

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Ketum DMI Jusuf Kalla di Kantor MUI membahas soal rencana operasi kemanusiaan untuk warga di Gaza, Palestina, Jumat (14/6). (Foto: Puspen TNI)

Jakarta, MINA – Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengatakan masyarakat sipil Indonesia memiliki peluang untuk bergabung dengan pasukan perdamaian yang bertugas membantu korban agresi Zionis Israel di Gaza, Palestina.

Agus mengatakan, keberangkatan pasukan perdamaian ke Palestina itu akan diatur oleh Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).

“Kemenlu yang akan mengatur ya,” kata Agus saat ditemui Antara di kantor MUI, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (14/6).

Agus menyampaikan, salah satu satuan pasukan perdamaian yang akan diberangkatkan ke Gaza ialah Batalyon Zeni.

Satuan ini bertugas mendirikan berbagai fasilitas umum seperti sekolah, rumah sakit, rumah tinggal, tempat ibadah hingga tempat rehabilitasi.

Ia mengatakan, fasilitas umum tersebut akan diisi oleh para ahli di masing-masing bidang dan akan melayani warga Palestina yang menjadi korban serangan pendudukan Israel.

Baca Juga:  Indonesia Tempati Pot Ke-6 Kualifikasi Piala Dunia 2026

“Nah untuk rehabilitasi butuh personel yang punya kemampuan psikologi untuk trauma healing. Mungkin bisa juga dari sipilnya,” kata Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) itu.

Akan tetapi, Agus tidak menjelaskan lebih rinci soal prosedur yang harus dilewati masyarakat sipil untuk dapat bergabung dalam pasukan perdamaian tersebut.

TNI sudah menyiapkan 1.394 personel pasukan perdamaian untuk melaksanakan misi perdamaian di Gaza.

Pasukan tersebut nantinya akan bertugas di bidang pengamanan, pembangunan fasilitas umum hingga tenaga medis.

Tidak hanya itu, TNI juga telah menyiapkan bantuan lanjutan untuk dikirimkan ke Gaza berupa KRI yang akan menjadi rumah sakit apung, alutsista tambahan hingga bantuan logistik.

Agus memastikan bantuan tersebut akan dikirimkan jika gencatan senjata telah terjadi di Gaza dan pihak TNI mendapatkan mandat dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).[]

Baca Juga:  39.000 Siswa di Gaza Tak Bisa Ikut Ujian Akhir Sekolah

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Arina Islami

Editor: Widi Kusnadi