Kashmir, MINA – Penduduk Srinagar di Kashmir mengatakan keheningan dan kelengangan di jalan-jalan kota seperti tidak pernah mereka alami sebelumnya saat Hari Raya Idul Adha. Bahkan daerah-daerah yang paling terkenal, seperti alun-alun kota, Lal Chowk, yang seharusnya dipenuhi orang, kosong.
Toko-toko ditutup, grafiti anti-India terlihat di mana-mana termasuk daun jendela dan dinding, “Go India Go Back” dan “We Want Freedom”.
Beberapa pejabat militer dan polisi menyebutkan pembatasan oleh otoritas India sebagai “jam malam”. Sikap resmi India mengakui ada pembatasan, tetapi tidak ada jam malam.
Pembatasan di Srinagar adalah yang paling ketat di kota itu, kata dua pejabat paramiliter kepada Reuters, Senin (12/8), seperti dilansir Ahram Online.
Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi
Polisi dan pasukan, banyak yang mengenakan pakaian antihuru hara, menghiasi jalan-jalan yang sunyi tempat pos-pos pemeriksaan ditambahkan sekitar tengah malam, dengan lebih banyak kawat berduri yang dipasang untuk membuat barikade.
Keputusan untuk memperketat pembatasan mengikuti pertemuan sekretaris kepala negara bagian dengan pejabat administrasi dan kepolisian distrik pada Ahad sebelumnya, seorang pejabat senior pemerintah mengatakan kepada Reuters.
“Diputuskan pembatasan akan diterapkan pada Idul Idha untuk mencegah perkumpulan yang bisa berubah menjadi kekerasan,” ujarnya. (T/R11/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pengadilan Belanda Tolak Gugatan Penghentian Ekspor Senjata ke Israel