Tel Aviv, MINA – Militer penjajah Israel mengumumkan pada Ahad (27/7), tiga tentaranya telah dipecat dan dijatuhi hukuman penjara karena menolak kembali berperang di Jalur Gaza.
Dalam pernyataan resmi, ketiga tentara tersebut berasal dari Batalion 931 Brigade Infanteri Nahal dan dijatuhi hukuman penjara militer antara tujuh hingga dua belas hari.
Menurut penyiar publik KAN, ketiganya menyatakan mengalami krisis internal yang mendalam sebagai alasan mereka menolak kembali ke medan tempur di Gaza.
Ini bukan kali pertama tentara Israel menolak bertempur dalam konflik Gaza. Penolakan ini muncul di tengah meningkatnya korban jiwa di pihak militer penjajah Israel.
Baca Juga: 6.000 Truk Bantuan di Perbatasan Kerem Shalom Belum Bisa Masuk Gaza
Data militer mencatat bahwa sejak dimulainya agresi di Gaza pada 7 Oktober 2023, sebanyak 895 tentara Israel tewas dan 6.134 lainnya terluka. Militer Israel juga dituduh oleh masyarakat dalam negeri menyembunyikan jumlah korban yang lebih tinggi dari yang diumumkan.
Sementara itu, serangan brutal Israel ke Gaza yang menolak seruan internasional untuk gencatan senjata telah menewaskan hampir 60.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak. Pemboman tanpa henti tersebut juga menyebabkan kehancuran besar-besaran dan krisis pangan di wilayah yang terkepung itu. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: UNRWA Serukan Gencatan Senjata Jangka Panjang untuk Gaza