Mosul, 4 Rabi’ul Awwal 1437/15 Desember 2015 (MINA) – Karena menolak mendesak kaum pemuda agar bergabung dengan barisan kelompok Islamic State (ISIS/Daesh), tiga imam masjid di Mosul dieksekusi penggal oleh ISIS, Senin (14/12).
Aktivis lokal melaporkan dalam status anonim kepada ARA News yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), ISIS mengeluarkan keputusan pekan lalu yang mewajibkan semua imam masjid di kota Mosul menyerukan jihad dan merekrut pemuda untuk bergabung dengan barisan kelompok.
ISIS telah memperkuat markas pusat di Mosul dalam persiapan kemungkinan datangnya serangan dari pasukan Peshmerga Kurdi Irak dan pasukan dukungan koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS).
“Imam Kazim Abdulkarim, Bilal Al-Sheikh Agha dan Abdullah Al-Hayalli secara brutal dipenggal di alun-alun pada Senin sore,” kata aktivis media lokal tersebut.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Berbicara kepada ARA News di Mosul, Irak, pengamat dan wartawan Saaduddin Al-Othman mengatakan, ketiga imam dipenggal di depan puluhan orang.
“Adegan menakutkan itu menyebabkan kemarahan masyarakat, terutama bahwa korban adalah tokoh terkenal dan berkomitmen untuk Islam yang sebenarnya. Mereka telah menentang kekejaman ISIS atas nama Allah, itu sebabnya kelompok teror mengeksekusi mereka,” kata Othman.
Di hari yang sama, seorang guru Irak bernama Ashwaq Al-Nouaymi ditembak mati oleh ISIS karena menolak mengajarkan kurikulum baru yang diberlakukan oleh kelompok di sekolah Mosul.
“Ketika ISIS muncul, masyarakat mendapat cukup penindasan dari rezim Irak, begitu banyak orang yang bersumpah setia kepada ISIS dengan harapan kelompok itu akan membantu mereka menggulingkan rezim. Namun, saat ini warga Irak menyaksikan kejahatan yang paling mengerikan di tangan orang-orang teroris barbar,” ujar Othman. (T/P001/R02)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Perdana Menteri Malaysia Serukan Pengusiran Israel dari PBB