Surabaya, MINA – Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak, mengungkap korban jiwa dalam peristiwa tragedi Kanjuruhan terus bertambah. kini sudah ada 174 orang meninggal.
“Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim pada jam 09.30 tadi masih 158, tapi pas jam 10.30 tadi jadi 174,” kata Emil, Ahad (2/10).
Menurut Emil, total ada 11 orang luka berat, sementara 298 orang lainnya luka ringan.
Pihaknya juga mengatakan, ada 8 rumah sakit rujukan untuk para korban. Yakni RSUD Kanjuruhan, RS Wava Husada, Klinik Teja Husada, RSUD Saiful Anwar, RSI Gondanglegi, RSU Wajak Husada, RSB Hasta husada, dan RSUD Mitra Delima.
Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan
Emil menambahkan, sebagian jenazah sudah teridentifikasi. Sebagian lainnya masih belum.
“RS Saiful Anwar tadi sudah membantu identifikasi. Ada lebih dari 10 korban jiwa yang belum bisa teridentifikasi,” ujar dia.
“Kalau ada keluarga yang mau lapor itu poskonya (crisis center) ada di depan Balai Kota Malang. Kontaknya 112, di BPPD Kota Malang,” lanjutnya.
Tragedi Kanjuruan merupakan imbas dari kerusuhan dalam lanjutan Liga 1 antara Arema FC dengan Persebaya Surabaya. Laga itu berlangsung di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10).
Baca Juga: Lewat Wakaf & Zakat Run 2024, Masyarakat Diajak Berolahraga Sambil Beramal
Singo Edan menelan kekalahan 2-3 dari Bajul Ijo dalam laga itu. Kekalahan itu membuat penonton masuk ke lapangan, memicu petugas keamanan menembakan gas air mata. Karena kepanikan di tribune, situasi menjadi tak terkendali dan berujung tragedi.
Melalui akun Twitternya @aremafc, Arema Indonesia mengungkapkan bahwa saat ini korban yang tercatat dalam tragedi Kanjuruhan yakni mencapai 182 orang dan jumlahnya terus bertambah.
“Data terkumpul korban jiwa mencapai 182 orang. Kami masih terus membantu proses rekapitulasi dan verifikasi terutama korban tanpa identitas yang jumlahnya terus bertambah #PrayForKanjuruhan,” tulis akun Twitter @aremafc pada Ahad (2/10). (R/R4/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Prof Abd Fattah: Pembebasan Al-Aqsa Perlu Langkah Jelas
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama