Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

TRIO MANAJER MUSLIMAH BANDARA ABU DHABI

Admin - Senin, 5 Oktober 2015 - 13:01 WIB

Senin, 5 Oktober 2015 - 13:01 WIB

489 Views ㅤ

Dari kiri, Arwa Omar bin Haiden, Iman Marzouqi, dan Muna Al Ghanil. (Sumber foto: The National/Jeffrey E Biteng)
Dari kiri, Arwa Omar bin Haiden, Iman Marzouqi, dan Muna Al Ghanil.  (Sumber foto: The National/Jeffrey E Biteng)

Dari kiri, Arwa Omar bin Haiden, Iman Marzouqi, dan Muna Al Ghanil. (Sumber foto: The National/Jeffrey E Biteng)

Abu Dhabi, 21 Dzulhijjah 1436/5 Oktober 2015 (MINA) – Kemajuan dunia penerbangan di Uni Emirate Arab (UEA) tidak terlepas dari peran para muslimah. Arwa Omar, Iman Marzouqi, dan Muna Al Ghanil menjadi trio muslimah yang sukses membesarkan Bandara Abu Dhabi (ADAC).

Muna kini menjabat sebagai Kepala Kualitas Layanan ADAC. Dia mencapai posisi itu setelah sanggup tumbuh bersama sama dengan ADAC sejak 2006. Saat itu, ADAC hanya dikunjungi lima juta orang. Pada akhir tahun ini, ADAC diprediksi dikunjungi 24 juta penumpang.

Potensi ADAC di masa depan juga besar. Jika terminal baru rampung dan beroperasi sesuai rencana pada 2017, ADAC bisa menampung penumpang dua kali lipat lebih banyak dari jumlah sekarang. Di terminal baru itu, ADAC bisa menampung 30 juta penumpang.

Namun, dengan adanya perluasan lahan bandara, tanggung jawab juga bertambah. Muna harus bekerja ektra keras untuk menjaga kualitas pelayanan bandara. Setiap hari, dia dituntut untuk bisa mengatasi keterbatasan dan keluhan pelanggan.

Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan

“Pada dasarnya, mereka semua memerlukan bantuan,” kata Muna seperti dilaporkan The National, dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA). “Mulai dari orang yang baru naik pesawat sampai orang asing yang tidak bisa bahasa lokal,” tambahnya.

Sama semangatnya dengan Muna, Arwa juga bertekad menjaga jaringan dan kepercayaan pelanggan. Sebagai Manajer Senior Operasi, Proyek, dan Kontrak ADAC, dia harus bisa mengawasi 150 agen layanan agar tidak melakukan praktik kecurangan.

“Dunia penerbangan membuat saya seakan-akan bisa terbang tinggi,” ujar Arwa. “Bekerja di bandara membuat hidup penuh warna. Budaya dan bahasa yang berbeda beda datang silih berganti. Kami pun berusaha memahami bahasa orang asing,” tambahnya.

Senada dengan Arwa, Marzouqi, Kepala Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) ADAC, mengaku senang bisa bekerja di ADAC. Selain menyelesaikan pekerjaannya, Marzouqi juga ingin mempromosikan UEA sebagai negara yang ramah.

Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza  

Menurut Marzouqi, saat ini ADAC memiliki 1.140 karyawan, 240 di antaranya merupakan perempuan. “Saya berharap anak-anak saya tahu bahwa kita adalah pekerja keras sehingga mereka di masa depan bisa bekerja lebih baik dalam memajukan negara,” tandasnya. (T/P020/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata

Rekomendasi untuk Anda

Khadijah
Khadijah
Indonesia
Khadijah
Khadijah