New York, MINA – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump membantah rencana relokasi Kedutaan Besar Amerika Serikat di Israel ke Jerusalem akan memakan waktu satu tahun tapi dalam waktu yang lebih lama lagi, sementara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperkirakan langkah kontroversial tersebut akan terjadi pada tahun ini.
“Menjelang akhir tahun? Kita berbicara tentang skenario yang berbeda. Kami tidak benar-benar melihat itu. Itu tidak,” sangkal Trump. Demikian Business Insider memberitakan, yang dikutip MINA, Kamis (18/1).
Sebelumnya Menteri Luar Negeri AS, Rex Tillerson mengatakan bulan lalu bahwa pemindahan kedutaan tersebut mungkin tidak lebih dari tiga tahun ke depan, sebuah kerangka waktu yang oleh pejabat Pemerintah AS dikaitkan dengan biaya yang tidak sedikit untuk bangunan kedubes, logistik, menyediakan perumahan untuk diplomat dan lain-lain.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Meski membantah komentar Netanyahu, Trump berjanji kedubes baru itu akan menjadi “kedubes yang indah” tetapi tidak memakan biaya 1,2 miliar dolar AS, merujuk pada klaimnya soal biaya pembangunan kedubes baru AS di London.
Pekan lalu Trump telah membatalkan kunjungan diplomatik ke London, ia menyalahkan Presiden sebelumnya, Barack Obama karena menjual gedung kedutaan lama “seharga kacang”.
Trump mengakui bahwa pemindahan kedutaan di Inggris disepakati di bawah mantan Presiden George W.Bush, namun ia menegaskan bangunan itu dibangun di bawah Obama dan sangat melebihi anggaran.(T/R04/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: DK PBB Berikan Suara untuk Rancangan Resolusi Gencatan Genjata Gaza