Washington, MINA – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bersedia untuk mengadakan pertemuan dengan Presiden Turki.
Sebelumnya, Juru Bicara Presiden Turki Ibrahim Kalin mengatakan Trump telah menerima undangan dari Presiden Recep Tayyip Erdogan untuk mengunjungi Turki pada 2019 melalui sambungan telepon pada Senin (24/12).
Wakil Juru Bicara Gedung Putih Hogan Gidley menyebut dalam pernyataan, “rencana yang tidak pasti.”
Sambungan telepon antara kedua pemimpin membicarakan isu penarikan pasukan AS dari Suriah, demikian Anadolu Agency melaporkan.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
“Kami membicarakan ISIS, keterlibatan kami di Suriah, koordinasi yang lambat & intens untuk menarik pasukan AS dari wilayah tersebut. Setelah bertahun-tahun, mereka akan pulang,” ujar Trump di Twitter, menggunakan istilah lain dari Daesh.
Trump mengumumkan rencananya Rabu lalu untuk memulangkan sekitar 2.000 pasukan AS dari Suriah setelah berbicara dengan Erdogan melalui sambungan telepon pada 14 Desember dimana kedua pemimpin sepakat untuk meningkatkan koordinasi di Suriah.
Rencana penarikan pasukan tersebut datang setelah adanya kemungkinan operasi militer Turki di timur laut Suriah melawan teroris YPG/PKK.
Sejak 2016, Ankara telah melakukan dua operasi militer di utara Suriah.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Kunjungan terakhir Presiden Turki ke Gedung Putih pada Mei 2017 dan melakukan pertemuan dengan Presiden AS selama 50 menit di sela-sela pertemuan G20 di Argentina awal Desember. (T/R03/B05)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan